Mohon tunggu...
Mahbubah mahmud
Mahbubah mahmud Mohon Tunggu... Penulis - Petualang literasi

Seseorang yang ingin terus belajar dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Luruh

30 September 2020   10:17 Diperbarui: 30 September 2020   10:25 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Siapa?" tanyaku. 

"Maaf, ini rumah Bu Retno Wilujeng?" 

"Iya, saya sendiri. Ada perlu apa ya, Dik?" Dia mengeluarkan sebuah dompet hitam dari dalam tas coklat selempangnya. 

"Ini dompet Ibu, saya temukan tergeletak di jalan Ubi." Seketika mataku terbelalak saking gembiranya. 

Ingin rasanya kupeluk erat ia. Namun urung. Aku tidak mengenalnya. 

*** 

Dua minggu berlalu. Kuminta dia datang ke sebuah kafe melalui pesan WA. Kami bertemu. Aku ingin mentraktir dan mengenal lebih jauh dalam suasana santai. Sebagai balas budiku. 

Kopi hitam Arabica dan roti bakar madu menjadi pilihannya. Aku sendiri memesan Lechee tea dan Samosa. 

Sebuah mata bening dengan alis tebal, wajah bulat dan bersih, membuatnya terlihat menarik. Ada rasa nyaman menatapnya. Aku tersenyum sinis. Dua puluh tahun aku dalam kesunyian. 

Duniaku terhenti sejak saat itu. Baru sekarang aku kembali memerhatikan wajah seorang pria. Sepertinya ini konyol. Kupikir hal ini hanyalah sebuah kekaguman biasa, karena kebetulan dia mempunyai wajah yang enak dilihat. Tidak mungkin akan terjadi sesuatu yang lebih. Apa lagi jika harus dihubung-hubungkan dengan rasa. 

Kami berbicara banyak hari itu. Namanya Anugrah. Dia memperkenalkan diri waktu di rumahku. Sebuah nama yang indah. Aku melihat caranya makan roti bakar, menyesap kopi arabica dengan matanya yang terpejam. Semuanya seolah menyihirku. Aku mulai terhipnotis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun