Emak mau ke mana?
Sapaku pada perempuan tua di luar pagar perduÂ
Wajahnya berpaling menatapku senduÂ
Dengan seulas senyum di pagi butaÂ
Keriput mengerut di sisa wajah cantiknyaÂ
Membalas sapa dengan bibir yang gemetarÂ
Rutinitas sepele berupa basa-basi antara aku dan diaÂ
Terlontar jawaban yang keluar senantiasa samaÂ
Mengalir cerita serupa hikayatÂ
Tentang anak-anaknya yang tengah merantauÂ
Empat orang yang hampir semuanya suksesÂ
Hingga lupa pulang sekadar menengok tanah lahir yang telah membatuÂ
Perempuan tua di hadapankuÂ
Memilin-milin memainkan ujung kainÂ
Bibirnya terus berkisah, kopi yang tak lagi singgah di mejaÂ
Riuh dengan perut yang selalu mengiramaÂ
Berebut bicara saat nafas mengembus di udaraÂ
Tapi yang kukagum darinyaÂ
Matanya tak pernah mengembun ataupun basahÂ
Saat berkisah buah hatinyaÂ
Seolah ia sangat bahagia, mereka telah sukses di luar sana
MahbubahMahmud
Probolinggo 15 September 2020