Satu kali saat buka Instagram dan sedang iseng search sana sini, tiba-tiba satu berita dari satu portal berita ternama, SINDO, lewat dengan judul mencolok : Aneh! Calon Paskibraka Asal Konawe Lulus Seleksi, Tiba-tiba Namanya Diganti Orang Lain. Captionnya menceritakan bagaimana seorang calon pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) asal Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang telah lolos seleksi syok karea tiba-tiba namanya diganti orang lain. Keanehan ini sontak membuat orang tua calon Paskibraka kesal dan protes. Orang tua Doni Amansa, calon Paskibraka yang lolos seleksi mengaku kecewa dengan keputusan panitia seleksi.Â
( Selengkapnya bisa dibaca di Aneh ! Calon Paskibraka Asal Konawe Lulus Seleksi Tiba Tiba Namanya Diganti )
Rupanya kejadian ini cukup viral karena portal2 media lainnya pun memberitakan hal yg sama. Bahkan sudah berkembang dengan info baru bahwa pengganti Doni adalah putra perwira polisi, lengkap dengan nama siswa, orang tua dan jabatan. Termasuk penjelasan bahwa mereka yg diberangkatkan justru semula berstatus cadangan.Â
Yang menggelitik saya adalah komentar-komentar netizen yang seakan-akan tidak kaget. Kalimat "Terjadi setiap tahun" atau "Mau sampai kapan kecurangan ini terus dibiarkan ?". Banyak juga komen bernada satire "Sudahlah, nggak usah pakai seleksi, itu para pejabat kumpul saja dan lempar lotre,anak siapa yang tahun ini akan berangkat, jadi tidak perlu buang-buang waktu, biaya dan tenaga".Â
Saya jadi bertanya-tanya, kalau komentar netizen sudah terlihat apatis begitu, jangan-jangan bukan terjadi di Sulawesi Tenggara saja. Bagaimana dengan propinsi lain. Maka saya coba telusuri dengan bantuan mbah google. Ternyata betul, hanya dalam hitungan menit sudah ada kasus serupa lain.Â
Propinsi Sulawesi Tenggara :
Kronologi Doni Amansa Lolos Paskibraka Tapi Mendadak Diganti
Propinsi Maluku Utara :Â
Cerita Calon Paskibraka Nasional Nanda Maulidya Diganti H-2 jelang berangkat ke Jakarta
Propinsi Jawa Tengah :
Kisah Fabian Alvaro Paskibraka Jawa Tengah 2023 gagal berangkat, tiba tiba ada seleksi ulang