*Tulislah surat, keluarkan emosi pada individu yang relevan, tanpa perlu dikirim
*Buat jurnal atau berbicara dengan teman terpercaya juga bisa bermanfaat. Untuk teman terpercaya, anda harus ekstra hati-hati memilih.
Saat mengungkapkan emosi, pikirkan juga peran Anda dalam menciptakan situasi tersebut. Anda memang tidak boleh menyalahkan atau menghukum diri sendiri, tapi juga penting untuk bertanggung jawab atas kontribusi Anda . Mengapa ? Ya agar Anda dapat belajar bagaimana menjadi lebih bahagia di masa depan.
2. Fokus Pada Saat Ini
Bicara fokus saat ini sepertinya mudah diucapkan tapi sulit dilakukan. Untuk itu cobalah melakukan meditasi harian. Saat melakukan meditasi, buatlah mantra atau kalimat afirmasi positif. Afirmasi positif adalah pernyataan yang berulang kali diucapkan untuk menyingkirkan pikiran-pikiran negatif dan mengubah cara pikir menjadi lebih positif. Berikut beberapa contohnya:
*Saya layak hidup bahagia.
*Itu masa lalu saya , saya sekarang fokus ke masa kini dan masa depan
*Saya punya tubuh sehat dan energi  melimpah.
*Masa depan saya tidak bergantung pada masa lalu saya.
*Saya mencintai dan menerima diri saya sepenuhnya.
*Saya punya kendali penuh atas cara saya merespon semua situasi.
*Sukses adalah hak saya.
*Saya bisa melakukan hal-hal  besar.
*Saya percaya pada intuisi dan pengetahuan saya.
*Saya akan menciptakan hari yang lebih baik dengan menolong orang lain.
*Dunia sekeliling saya penuh dengan kesempatan.
*Saya bersemangat dan penuh dengan potensi.
*Saya bisa menguasai emosi diri saya.
*Tidak ada orang bisa mematahkan semangat saya.
*Semua hal yang terjadi dalam kehidupan saya adalah untuk kebaikan saya.
*Saya memaafkan mereka yang telah merugikan saya di masa lalu, dan saya berdamai dengannya
Pada waktunya, latihan ini akan melatih otak Anda untuk lebih eksis di masa kini daripada di masa lalu atau masa depan
3. Carilah Dukungan Yang Dibutuhkan
Melepaskan masa lalu adalah tugas yang sangat besar dan rumit. Karena itu, ini bukanlah sesuatu yang dapat Anda lakukan sendiri, dan Anda perlu menemukan sumber dukungan yang stabil yang akan membantu Anda sepanjang proses.Â
Misal dari teman terpercaya atau anggota keluarga dekat, selama mereka tidak terlibat langsung dalam situasi menyakitkan yang Anda hadapi (misalnya dalam kasus putusnya hubungan). Jika tidak memungkinkan, carilah kelompok dukungan khusus yang melayani orang-orang dengan tujuan serupa.