Mohon tunggu...
Mama Totik
Mama Totik Mohon Tunggu... Administrasi - Bincang Ringan di Ruang Imaji

Coffee - Books - Food - Movie - Music - Interior - Art - Special Parenting www.debiutilulistory.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Banjirku di Semarang

8 Februari 2021   07:01 Diperbarui: 8 Februari 2021   14:25 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai kembali di rumah, syukurlah air pdam sdh nyala. Kamipun kerja bakti. Sebisanya saja. Tukang serabutan yg biasa kami panggil baru bisa datang Senin, lagi2 krn Jateng tutup 2 hari. 

Kami nyalakan kulkas demi menyelamatkan bahan mentah yg terlanjur dibeli sampai Senin. Dan blub ! Konslet !  Lalu kemudian tiba-tiba, brak ! Laptop saya tergelincir jatuh ke lantai saat hendak saya keluarkan dr lemari. Hadeeh..pdhal isinya disain-disain saya, baik yg sudah rilis maupun yg belum plus dokumen online shop. (Saya disainer merchandisers plus scarf/hijab) Ya sudahlah mau gimana lg kan. Namanya jg kondisi darurat. Mungkin itulah pentingnya backup di google drive. Kami lanjut bersih2 hingga magrib. Belum selesai tapi tenaga sudah habis, kami lanjutkan besok saja.

Setelah itu , ganti sibuk nyari gofood buat makan malam. Hampir semua langganan tutup sampai Senin tg 8 Feb. Tiba-tiba saya ingat ada rumah makan baru dekat rumah. Jaraknya hanya 100an meter dr rumah. Saya ke situ untuk beli dan bawa pulang. Tapi pemilik malah nawari akan mengantar ke rumah agar tak perlu menunggu lama di tempat. 

Rupanya order memang menumpuk krn resto itu jadi satu-satunya yg buka di perum. Setelah nunggu sejam dg perut krucuk-krucuk, akhirnya makan malampun mendarat sempurna di rumah. Mungkin beginilah rasanya para korban banjir menunggu jatah nasi bungkus. 

Bersyukur

Banjir di Dong Biru Genuk Sumber : WAG  crd bpk.Toto Widiarto
Banjir di Dong Biru Genuk Sumber : WAG  crd bpk.Toto Widiarto

Kebanjiran kemarin justru membuat saya jd merasa banyak bersyukur pd Allah. Cobaan saya nggak ada apa-apanya dibanding korban banjirdi Kalimantan dan Sulawesi kemarin. Demikian juga tak sebanding dengan warga jl.Hasanudin Semarang yg diungsikan dengan perahu karet. Jadi malu sempat mewek saat itu. Banjir ini juga seperti menyentil saya yg sering mengeluh panasnya kota Semarang, di musim kemarau. Maafkan aku, matahariku. Hujan memang bikin adem, juga romantis, ..tapi juga bisa kebanjiran , hahaha

Semoga cuaca ekstrem segera berlalu. Semoga korban banjir Semarang dan kota2 lain di Indonesia bisa pulih kembali kehidupan normalnya. Akhir kata selamat beraktivitas, salam sehat selalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun