Mohon tunggu...
Mamat Irawan
Mamat Irawan Mohon Tunggu... Guru - Penikmat bacaan

Lahir di Kuningan, 20-04-1972 kini tinggal di Bogor

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Persimpangan Jalan

22 Maret 2020   12:46 Diperbarui: 22 Maret 2020   12:48 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja itu menampakan keletihannya

Setelah sekian lama berjalan mengelilingi  sunyi mendera

Terengah menitik jalan penuh onak bercabang dua

Dalam kerikil tajam bertabur rimbunan pohon cemara

Kau kelihatan lunglai wahai senja

Kau berdiri sekuat tenaga sambil menengok ke segala  arah

Menatap pohon pohon, batu sampai ketepian jingga

Sayu  mata bertepi tapi tetap menyala

Wahai penguasa langit yang  Gagah Perkasa

Kau berada dalam suasana jiwa raga

Kau ada dalam keadaan suka dan nestapa

Dalam relung hati yang dalam di usia senja

Wahai Penguasa Sang Jagat Raya

Engkau Maha Kuasa

Kesempurnaan-Mu menciptakan alam  semesta

Dalam tabirmu manusia hanya menerka

Cru, 22/ 03/2020

Si pengembara jalanan  yang selalu bertanya

Kapan akhir perjalanan  itu menepi dengan gembira

Sedangkan hidupnya sejengkal lagi akan dibawa

Dalam kuburan yang sudah pasti menyambutnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun