kantuk bersama gerbang terakhir
dilepas desir pohonan duka lampu stasiun
aroma besi berdecit ngilu
rasa berpisah
malam makin dalam
pelan bayangmu menjauh
tapi debar darah di dada makin dekat
tak pernah reda sepanjang rel
melintas sisa batas
senyum tetap kau gerai
jalin benangbenang sulam
kenangan senja diri
perpisahan yang tak ingin
aduh rindu semakin menjerit
sisi rel menyeret sawah ladang
sendratari gerbong anggun melaju
buai sisa angan tertinggal
tercecer berserak di stasiun
dan rindu terpukau
di punggung rel senyum lepas
merekah perpisahan abadi
di pintu gerbong tangga mengulur
rinduku tinggal setapak lagi
pluit langsir berdesing
gerbong ke empat mulai berjalan
tinggalkan k a kahuripan
bawa berkasberkas doa
harapan di stasiun akhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H