Mohon tunggu...
Maman Suryaman
Maman Suryaman Mohon Tunggu... Guru - guru SMK

Hobby menulis, maen catur,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membaca Ulang Pemikiran NASAKOM Bung Karno

16 Mei 2023   07:40 Diperbarui: 16 Mei 2023   09:02 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.Iran: Iran adalah negara dengan sistem pemerintahan teokrasi yang menggabungkan prinsip-prinsip Islam dan sistem politik modern. Pemerintahan Iran dipimpin oleh pemimpin tertinggi (Ayatollah) yang menerapkan hukum syariah dan memiliki kekuasaan luas dalam berbagai aspek kehidupan negara.

3.Afghanistan: Afghanistan memiliki sejarah yang kompleks dalam menerapkan ideologi Islam. Negara ini telah mengalami berbagai periode di mana hukum dan praktek Islam berperan dalam pemerintahan, terutama selama pemerintahan Taliban. Namun, setelah jatuhnya rezim Taliban pada tahun 2001, Afghanistan mengalami perubahan politik dan munculnya pemerintahan yang lebih inklusif.

4.Pakistan: Pakistan adalah negara dengan mayoritas penduduk Muslim yang menerapkan sistem hukum berdasarkan hukum Islam. Negara ini memiliki undang-undang syariah yang mencakup hukum keluarga dan beberapa aspek kehidupan masyarakat. Namun, tingkat implementasi hukum syariah di Pakistan dapat berbeda-beda di berbagai wilayah negara ini.

5.Brunei: Negara Brunei memiliki sistem pemerintahan berdasarkan monarki absolut dan menerapkan hukum syariah dalam beberapa bidang kehidupan, termasuk hukuman yang kontroversial seperti hukum rajam bagi pelaku perzinahan dan hukuman amputasi bagi pelaku kejahatan tertentu.

Secara umum, Ideologi Islam mengajarkan pandangan bahwa agama Islam harus menjadi sumber nilai dan norma yang mengatur kehidupan manusia. Hal ini diwujudkan melalui penerapan prinsip-prinsip Islam dalam berbagai aspek kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Namun, pendekatan Islamisme juga bisa bervariasi antara yang moderat hingga ekstremis, dengan beberapa kelompok

Ideologi Komunis

Ideologi komunisme merupakan sebuah sistem politik dan ekonomi yang didasarkan pada prinsip-prinsip Marxisme, yang dikembangkan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Komunisme bertujuan untuk menciptakan masyarakat tanpa kelas yang adil dan setara, di mana kepemilikan alat produksi dan sumber daya ekonomi dijalankan secara kolektif oleh seluruh masyarakat. Namun, perlu dicatat bahwa implementasi dan interpretasi komunisme dapat bervariasi di berbagai negara dan konteks sepanjang sejarah.

Dalam era sekarang ini, ideologi komunisme masih ada dan memainkan peran dalam beberapa negara dan gerakan politik di seluruh dunia. Namun, implementasi dan penerapan ideologi ini sangat beragam dan dapat berbeda-beda antara satu negara dengan negara lainnya. Berikut adalah beberapa aspek dan contoh bentuk ideologi komunisme dalam era sekarang ini:

1.Marxisme-Leninisme: Salah satu bentuk komunisme yang paling terkenal adalah Marxisme-Leninisme, yang merupakan interpretasi dan pengembangan teori Marxisme oleh Vladimir Lenin. Ini termasuk pemikiran tentang peran partai komunis yang terorganisir secara hierarkis, revolusi proleter, dan pembentukan negara sosialis yang diperjuangkan sebagai tahap transisi menuju masyarakat komunis.

2.Komunisme di Tiongkok: Tiongkok adalah negara dengan penerapan komunisme yang masih ada. Partai Komunis Tiongkok memainkan peran sentral dalam pemerintahan dan mengikuti ideologi sosialisme dengan karakteristik Tiongkok. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, Tiongkok mengalami transformasi ekonomi yang signifikan dengan adopsi elemen ekonomi pasar, sehingga ada campuran antara sistem ekonomi sosialis dan elemen kapitalis.

3.Komunisme di Korea Utara: Korea Utara, yang secara resmi dikenal sebagai Republik Rakyat Demokratik Korea, mengklaim mengikuti ideologi komunisme dalam kerangka pemimpin tunggal dan sentralisasi kekuasaan yang kuat. Negara ini menerapkan kontrol negara yang ketat atas ekonomi dan mengutamakan kepemilikan kolektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun