Mohon tunggu...
Maman A Rahman
Maman A Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Manusia Surga

23 November 2018   10:28 Diperbarui: 25 November 2018   23:20 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi:www.nu.or.id

"Saya tinggal di atas langit, entah apa namanya. Mungkinkah surga? Disana semua kebutuhanku tersedia. Semua yang ada di dunia, ada di sana. Jika di dunia untuk mendapatkan semua itu harus bekerja keras, di sana saya dengan mudah mendapatkannya. 

Berbagai macam makanan, minuman, perempuan cantik bak bidadari selalu siap sedia. Begitu pun bagi perempuan yang menginginkan laki-laki yang diinginkannya ia dengan mudah mendapatkannya. 

Singkatnya, semua yang kami inginkan semua terpenuhi dengan mudah. Sampai-sampai saya merasa bosan karena merasa tidak ada tantangan. Semua dengan mudah diperoleh."

"Woow indah sekali hidup di sana. Berarti di sana tidak ada orang yang menangis kelaparan? keluarga yang berantem karena berebut harta warisan? Orang yang membunuh orang lain karena rasa cemburu atau sakit hati karena pasangannya berselingkuh atau dendam? Atau orang yang korupsi karena ingin memenuhi nafsu serakahnya? Atau orang yang seperti saya menjual seks untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari?" Kata perempuan itu dengan serius.

"Tidak ada. Di sana semua orang kelihatannya bahagia dan baik-baik saja." Kata pemuda ganteng itu.
"Kok kelihatannya Mas?" Tanya perempuan itu.
"Ya saya kan tidak tahu hati orang lain. Hanya dilihat dari permukaannya saja."
"Mas. Tolong bawa saya ke sana Mas." Kata perempuan itu sambil tangannya memegang tangan pemuda itu. Dadanya yang montok menempel di pundak pemuda itu. Pemuda itu merasakan serrr. Jantungnya berdegup kencang. Ia tidak merasakan perasaan itu sebelumnya. Tidak juga di surga.   

Ya Allah perasaan apa ini. Terasa nikmat sekali.Apakah ini surga tingkatkan yang lain? 

"Mas belum cerita mengapa Mas ganteng ada di sini?" Kata perempuan itu seakan baru sadar.

"Saya waktu itu sedang mandi di kolam susu dengan beberapa perempuan cantik. Perempuan-perempuan itu mengelilingiku. Ada yang memijat pundakku. Ada yang memijat kaki, tangan dan lainnya. 

Tiba-tiba air seperti tersedot lubang yang sangta besar. Perempuan-perempuan itu berenang menghindar sementara saya terseret arus air dan masuk ke lubang itu dan terdampar di sini. Di tempat ini yang saya tidak tahu apa namanya."

Laki-laki itu menghirup nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.

"Di sana saya berhubungan seks kapan pun saya mau. Perempuan cantik-cantik selalu siap setiap saat." Laki-laki  itu sambil meraih tangan perempuan bertank top perah dan mengangkatnya ke arah bibirnya.  Mulutnya di monyongkan dan "cup...cup..." terdengar suara kecupan.
Perempuan itu merintih seketika.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun