Mohon tunggu...
Maman Firmansyah
Maman Firmansyah Mohon Tunggu... -

pegawai, suami, ayah, dan finance turn economics avid reader...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kebebasan Bertindak dan (Ir)Rasionalitas: Kenapa yang Enak-enak itu (Kadang Perlu) Dilarang?

24 Juni 2012   00:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:36 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  • Fungsi rasionalitas manusia yang terbatas. Perkembangan riset mengenai dampak sesuatu perlu dilakukan selama bertahun-tahun sebelum ada kesimpulan yang jelas. Siapa yang menyangka pada tahun 1950-an bahwa merokok itu berbahaya buat kesehatan?

  • Kalo menurut Daniel Kahneman di bukunya Thinking Fast and Slow, kecenderungan manusia menggunakan system I (cara berpikir cepat) membuat rasionalitas atas pengaruh jangka panjang dari merokok, minum minuman keras, sex bebas, makanan berkolesterol tinggi, menjadi tidak nyata karena manusia tidak dilatih untuk menganalisis dampak jangka panjang atas sesuatu.

  • Ada yang mengatakan bahwa pada dasarnya manusia memang lebih mudah melakukan sesuatu yang menyenangkan, daripada sesuatu yang membosankan. Nah, yang judi, merokok, sex bebas, makanan berlemak adalah sesuatu yang menyenangkan.

  • Selain itu, ada sekelompok orang yang memang mampu berpikir secara logis sedangkan yang lainnya perlu disarankan untuk berpikir logis atau bahkan dipaksa untuk berpikir logis, salah satunya melalui peraturan...

Jadi, pengaturan seperti yang dilakukan pak Bloomberg ini sah-saja dong untuk melindungi seseorang dari dirinya sendiri?


Benar sekali. Bagi saya, pengaturan yang diatur oleh pemerintah bisa-bisa saja dilaksanakan untuk melindungi seseorang dari dirinya sendiri (termasuk dalam hal ini adalah pengaturan mengenai merokok, minuman keras, menggunakan helm), dengan catatan:

  1. Prioritaskan dulu penyelesaian dan pengaturan tugas utama pemerintah untuk melindungi hak seseorang dari pengambilan paksa oleh orang lain, penyediaan fasilitas publik, dan penegakan hukum. Kalo penyediaan fungsi-fungsi mendasar saja negara dan pemerintah tidak sanggup, mengapa perlu ngurusin hal-hal detail yang pengawasannya lebih susah? Itulah mengapa masyarakat Depok tidak terlalu antusias dengan kampanye pak walikotanya, karena sebelum fungsi dasar negara dan pemerintah dilaksanakan, pemerintah justru ngurusin hal-hal laen yang seharusnya menjadi prioritas selanjutnya.

  2. Untuk pengaturan yang bersifat melindungi seseorang dari diri sendiri, perlu ada riset analisis dampak.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
    Lihat Filsafat Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun