SOLO -Â Pemalsuan uang tunai dan penipuan uang non tunai semakin marak, seperti mengambil pin, ataupun mengirim sesuatu yang isinya pin, perlu diwaspadai.Â
Kejahatan-kejahatan seperti ini harus disampaikan kepada masyarakat, sehingga semakin banyak yang tahu dan sadar, dimana salah satu kunci yakni dibutuhkannya literasi dan sosialisasi, terhadap uang tunai ataupun non tunai.Â
Terkait cara menghindari penipuan dan pemalsuan uang, Nugroho Joko Prastowo, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia atau BI Solo, menyampaikan dihadapan awak media, disela-sela acara Workshop UMKM Go Digital, belum lama ini.Â
-
Lebih Berhati-hati
Dihimbau Joko, masyarakat agar lebih berhati-hati, tidak membagi kode-kode yang berhubungan dengan rekening untuk menjaga keamanan uang digital.Â
Rahasia PinÂ
Terkait ATM, Joko mengajak masyarakat agar menjaga kerahasiaan dengan tidak membagikan pin ATM dan nomer yang tertera di belakang kartu ATM kepada siapa pun.Â
Simpan Kartu
Dijelaskan juga agar masyarakat selalu menyimpan kartu Kartu dengan baik, sehingga tidak ada yang menduplikat, meminjam atau mencuri.Â
-
Selalu Double PinÂ
BI juga menggalakkan agar masyarakat selalu melindungi HP dengan double pin, mengunci HP saat masuk dalam aplikasi dan menerapkan password dan sidik jari.Â
Keamanan BerlapisÂ
Joko berpesan agar transaksi selalu aman, setiap nasabah dihimbau dapat menerapkan keamanan berlapis.Â
Beragam ModusÂ
Ada beragam modus sebut saja membeli pulsa dengan salah mengirim kode, dimana kode itu adalah orang yang mendaftarkan atas nama nomer kita, begitu dikirim, akan masuk dalam rekening.Â
Selalu Ada Orang Jahat
Masyarakat dihimbau selalu berhati-hati terhadap seseorang yang tidak dikenal karena orang jahat selalu ada, sehingga upaya berbagai pengamanan harus dilakukan, terutama untuk meningkatkan literasi. (AS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H