Mohon tunggu...
GOOD THINGS
GOOD THINGS Mohon Tunggu... -

♥ Mamak Ketol ♥ PEREMPUAN bersarung yang suka gonta-ganti nama sesuai judul tulisan terbaru ♥ "Nothing shows a man's character more than what he laughs at."(Goethe) ♥

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kembang (Gula) Betawi

27 Juni 2010   07:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:15 3811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: TheSkadoosh1 You Tube

The Candy Man adalah judul lagu ciptaan Samuel George Davis Jr atau yang lebih popular dikenal dengan Sammy Davis Jr. Lagu ini menjadi salah satu lagu dari film musikal Willy Wonka & the Chocolate Factory (1971). Film yang dibuat berdasarkan novel Roald Dahl dengan judul Charlie and the Chocolate Factory (1964).

[caption id="attachment_178689" align="alignleft" width="225" caption="Candy Man ©Mamak Ketol™"][/caption]

Lagu yang cukup mendunia ini bercerita tentang “Tukang Permen” yang selalu membawa kegembiraan pada siapa saja, karena permen olahan Candy Man ini dibuat dengan penuh cinta. Lihat saja lirik di salah satu baitnya:
Who can take a sunrise, sprinkle it with dew
Cover it with chocolate and a miracle or two
The Candy Man, oh the Candy Man can
The Candy Man can 'cause he mixes it with love
and makes the world taste good

The Candy Man makes everything he bakes satisfying and delicious
Now you talk about your childhood wishes, you can even eat the dishes

Pedagang Arum Manis berikut Kue Sempe yang mangkal di salah satu sudut becek ini bukanlah Willy Wonka, si pemilik Chocolate Factory. Akan tetapi dia adalah salah satu orang yang dapat mengingatkan, dan mengembalikan kenangan lama. Kenangan masa kecil yang menyenangkan ketika menikmati Gula Kapas. Kemunculan pedagang pikulan Gula Semut ini sudah semakin langka, meskipun camilan ini boleh dikata tak surut penggemarnya. Tak hanya digemari oleh anak-anak dan remaja saja, orang tua, kakek-kakek dan nenek-nenek pun selalu ingin kembali menikmati kegembiaraan dan keceriaan masa kanak-kanak berikut kenangan mencicipi Gula Kapas.

Jakarta genap berusia 483 tahun pada tanggal 23 Juni kemarin. Tapi bapakku, Babeh Ketol tetap berjualan seperti biasa di gang sempit itu. Babeh ngga pernah tau dan ngga mau tau apakah aku ini asli Betawi atau masih keturunan "wong Londo". Yang pasti Babeh Ketol kepengen sekaliiii kalau tahun depan Babeh diajak jualan di mal.

Referensi: Cotton Candy dan KOMPAS.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun