Tetangga yang lainnya hanya mangut-mangut saja. Sebab, suami Ceu Yuna dan suaminya Uwa Yuna, tidak ada di tempat.
"Kalian semua yang ada di sini, jangan tersesat seperti suamiku. Apalagi sampai berguru sama si hada (nama samaran) dia itu dukun cabul, tukang tipu dan memeluk ajaran sesat."
"Aku menderita, dijadikan budak oleh makhluk jelek. Aku setiap hari harus menjaga itik-itik di sawah. Aku kedinginan dan aku tidak diterima oleh bumi."
Sejenak berhenti mengocehnya. Si Uwa pun kembali sadar dari kesurupannya setelah diberi minum oleh Uwa Dadah dari air cucian tampah untuk menampi beras.
#ceritamasalalu
Batam  05-07-2022
By Maryati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H