Mohon tunggu...
Maryati
Maryati Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari 4 orang anak

Optimis, setia dan menebar kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sotong Keriuk, Menu Makan Sahurku

6 Mei 2021   07:58 Diperbarui: 6 Mei 2021   08:02 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sotong Keriuk, Menu Makan Sahurku

Oleh Maryati

Siapa yang  suka sotong angkat tangan? Ikan laut ini memang sangat digemari banyak orang, terutama daerah-daerah yang tempat tinggalnya dekat Pantai. Begitu pun denganku, wilayah tempat tinggalku merantau dikelilingi lautan.

Sotong atau disebut juga dengan Ikan Nus adalah hewan yang bisa hidup di air mana pun, baik air tawar, air asin maupun air payau. Bisa hidup di Laut, Danau, atau pun di Sungai. Sotong pun hampir serupa dengan cumi, tapi sotong dagingnya terasa kenyal dan tebal di banding cumi. Sotong juga banyak mengandung protein, mineral, lemak dan omega 3. Yang mana omega 3 ini, bisa mengurangi risiko penyakit jantung.

Mayoritas penduduk asli Kota Batam, bermata pencaharian sebagai nelayan, Sukunya adalah Suku Melayu. Akan tetapi, bagi penduduk pendatang atau perantau, mereka bermata pencaharian sebagai karyawan atau buruh pabrik. Karena di Batam banyak Perusahaan asing yang berdiri. Berbagai Suku ada di Kota Batam. Mereka datang merantau bahkan menetap di Batam, dengan tujuan mencari pekerjaan yang layak.

Bukan nelayan saja yang bisa mendapatkan ikan. Para pekerja PT atau penambang pun bisa mendapatkannya. Di sela waktu luangnya, mereka bisa memancing ikan. Seperti yang dialami oleh suami tetanggaku. Dia adalah seorang Rental Mobil, karena sepi tidak ada yang mau menyewa Mobilnya, akhirnya ia pergi memancing. Hasil pancingannya dia jual padaku 1kg. Untuk dia 1 kg, karena hasil pancingan Sotongnya cuma dapat 2 kiloan.

Tanpa menawarkan ke siapa lagi, tetanggaku langsung menawarkannya padaku. Mungkin dia tahu bahwa aku sering  beli ikan laut yang berakhiran "NG" seperti Sotong, Udang, Kepiting ataupun Kerang di grup Forum Jual Beli (FJB). Kebetulan dia satu grup denganku.

Subuh-subuh dia menawarkan harga sotong padaku dan menjelaskan dari mana Suami dia mendapatkan Sotong tersebut harganya Rp65.000/kg. Aku pun segera membelinya karena kami semua suka Sotong. Namun, aku tawar 60.000/kg karena itu hasil tangkapan sendiri, bukan modal dari orang lain atau beli dari orang lain. Lagian ukuran Sotongnya tidak terlalu besar.

Sebelum menjelang magrib, aku sudah mulai memasak. Tentunya memasak Sotong hanya dua ekor saja. Sebab menu makan buka puasa sudah aku beli. Sotong goreng hanya pelengkap saja. Dan yang paling banyak adalah untuk makan Sahur.

Menu makan Sahur kami, adalah sotong keriuk.  Mengapa harus Sotong keriuk? Karena sotong keriuk bisa di makan bisa kapan pun. Berbeda dengan Sotong bumbu hitam, sotong gulai atau Sup Sotong, ini terasa lebih enek atau bikin mual perut jika dihidangkan untuk makan Sahur. Sekalipun di tambah cabai.

Maka dari itu, aku menyesuaikan dengan situasi waktu makan dan juga sesuai permintaan anggota keluarga. Jika di gorengnya keriuk, maka semua anggota keluarga menyukainya. Namun, jika di gulai atau bumbu hitam, maka yang makan cuma dua orang saja. Sementara anggota keluargaku ada 6 orang.

Sotong keriuk sangat praktis dan ekonomis cara bikinnya. Cukup dengan cara Sotong dipotong kecil sambil dibersihkan. Setelah itu tambahkan bumbu, kunyit, merica, bawang putih, garam yang sudah di tumbuk sambil di aduk. Lalu taburi tepung terigu campur tepung kanji hingga sotong tercampur semuanya oleh tepung sekaligus dalam satu adonan. Baru di goreng dengan api sedang agar tidak meletus-meletus saat di goreng. Kalau perlu di tutup saat penggorengan. Matikan api sejenak jika Sotong mau dibalik atau mau diangkat.

Sotong keriuk bisa disajikan dengan saus sambal yang sudah jadi. Kalau kurang pedas, bisa ditambah cabai rawit yang sudah di ulek terlebih dulu. Menu tambahannya bisa berupa urab atau lotek dan juga goreng kerupuk. Minumnya Teh hangat yang bisa menyegarkan tubuh di kala makan Sahur.

Nah, segitu saja cerita dariku, semoga saja bisa berguna bagi kita semua. Berbagi THR memang aku tidak mampu, tetapi jika berbagi pengalaman atau resep makanan aku mampu berbagi. Salam sehat buat kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun