Sejenak setelah makan dan bersantai-ria, si Bungsu mengajak berenang. Dia berenang dengan papanya. Sedangkan saya memutuskan untuk berkeliling bersama kakak.
Banyak spot foto yang sayang untuk dilewatkan. Jadilah kami berdua berfoto bergantian di tengah terik matahari yang luar biasa menyengat. Sementara itu, si Sulung bersama Bapak dan ipar saya nglaras rasa sambil mengantuk.
Menyenangkan, tapi Harus Hati-hati!
Si Bungsu menikmati acara berenang bersama papanya. Tiket renang pun harga terjangkau, yakni 20 ribu per orang.
Ada perosotan dan kolam untuk anak. Sayangnya, jika diperhatikan kurang aman untuk anak bolak-balik bermain perosotan.Â
Dari kolam menuju perosotan tidak ada tangga naik. Begitu juga akses ke perosotan yang berada di perbatasan antara kolam anak dan dewasa. Bentuk pinggiran ini sangat riskan membuat anak terjatuh. Saya memutuskan untuk si Bungsu berenang saja dan tidak main perosotan.
Setelah memastikan si Bungsu aman, saya berkeliling kesana-sini. Kebiasaan saya untuk mengamati tempat wisata.
Yang perlu diperhatikan saat wisata disini adalah jika kita membawa anak-anak dan lansis. Sebaiknya ekstra hati-hati. Beberapa tangga tidak dilengkapi railing. Pun spot foto berjarak minim tanpa pagar, padahal di belakangnya jurang rumput.
Buat saya kondisi ini perlu diperhatikan oleh orang dewasa, apalagi anak-anak. Jangan sampai niat "healing-healing" bubar karena sesuatu hal yang tidak diinginkan. Bukankah better save than sorry?
Semoga bermanfaat.