Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ketika Saya "Terjebak" Unitlink

10 April 2023   07:00 Diperbarui: 11 April 2023   13:45 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Saya "Terjebak" Unitlink (Ilustrasi : pixabay.com)

Selang berapa lama, saya menerima dokumen yang dijanjikan. Waktu menerima dokumen, saya merasa aneh dengan namanya. Kok nama lembaga lain meskipun ada juga logo bank BUMN tersebut. Tapi saya abaikan. "Sudahlah... yang penting saya beli via bank BUMN itu," begitu pikir saya.

Kira-kira si kecil umur 3.5 bulan, saya membawanya ikut papanya yang bekerja di luar Indonesia. Saya bawa serta dokumen ini karena saya ingin membaca saat senggang. Ohya, dokumen ini cukup tebal.

Nah, saat membaca inilah saya baru tersadar ini unitlink! Duh, bagaimana pun ini asuransi! Bukan apa-apa, ini tentu keluar dari tujuan awal saya yang hanya ingin disiplin menabung.

Itulah mengapa saya menggunakan frasa "terjebak". Saya merasa sudah terjebak secara tidak sadar. Saya tidak tahu banyak, namun diiming-imingi sesuatu yang menjanjikan tanpa mengatakan secara jelas dan gamblang ini produk asuransi dan dari lembaga lain.

Berusaha Keluar dari Jebakan

Setelah tahu bahwa saya membeli unitlink, saya cari info sebanyak-banyaknya. Dan confirmed bahwa produk ini tak sejalan dengan tujuan saya.

Sebagai sarana investasi, unitlink tidak maksimal dan hanya sebagai "permen" untuk menarik nasabah. Sementara sebagai asuransi hanya asuransi kecil. Boro-boro maksimal, asuransi unitlink hanya sekedar tempelan menurut saya.

Akhirnya saya berdiskusi dengan suami. Bagaimanapun ini salah saya. Saya terjebak oleh iming-iming dari customer service bank tanpa menggali lebih rinci.

Suami bilang, "Nggak apa, coba saja nanti dilihat!" Saya pun setuju. Toh untuk membatalkan polis sangat membutuhkan effort karena waktu itu kami sedang tidak di Indonesia.

Setelah pulang ke Indonesia, saya mencoba untuk keluar dari unitlink ini. Ternyata tidak mudah. Harus cutloss! Dana bisa ditarik hanya 20% sebelum 5 tahun pertama (entah lupa persisnya).

Hasil ngobrol dengan teman, dia terpaksa merugi 13 juta (tahun 2011) dari unitlink lembaga asuransi lain. Katanya, "Semakin lama, semakin rugi. Lebih baik rugi sekarang."

Masalahnya saya rugi banyak dan tidak mau rugi! Waktu itu pernah dari total 20 juta berapa tinggal 9 juta. Saya mencari jalan bagaimana bisa keluar tanpa rugi banyak (meskipun sebenarnya tetap rugi). Minimal pokok saja kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun