Tak perlu menunggu tua, Ibunda telah selesai mendidik ketiga anaknya. Semua sudah menikah dan memberi masing-masing dua cucu. Semua sudah mandiri dengan kehidupannya.
Garis hidup yang akhirnya saya lihat dan syukuri sebagai anak. Tuhan sudah merancangkan sedemikian rupa dari lahir, jodoh, rejeki, hingga meninggal. Saya bersyukur untuk semuanya.
Dua bulan telah berlalu, saya sudah bisa tersenyum. Meskipun masih sering menangis ketika merasa kangen.
Berduka atas kepergian orang tercinta adalah hal yang wajar. Fase kehidupan yang cepat atau lambat pasti akan dialami semua orang.
Bagi saya, tak perlu mengabaikan perasaan duka yang memang ada. Tak semestinya berpura-pura tegar dan tabah atau melarikan diri dari rasa duka.
Bisa saja rasa duka teralihkan sesaat atau tidak terasa, tapi justru akan membuat luka yang tak pernah terproses. Keberanian hidup ada pada saat kita berani untuk berproses.
Bagi saya, lebih baik menangis jika memang ingin menangis. Bersedih jika rasa sedih datang. Berduka jika duka masih ada. Karena saya yakin, setelahnya akan terbit rasa syukur yang indah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI