Gejala yang mirip dengan maag
Jika dilihat gejala awal, radang empedu bisa dikatakan mirip dengan sakit maag. Perut terasa kembung, mual, dan kadang sampai muntah.
Namun ada gejala yang lebih khas yaitu nyeri perut bagian kanan atas. Nyeri ini sering terasa tembus ke belakang, kadang menjalar di dada dan bahu kanan.
Saya bersyukur karena bukan orang yang tahan sakit. Karenanya, ketika terasa nyeri yang menurut saya tidak normal, saya langsung ke dokter. Lebay memang! Tapi buat saya deteksi dini itu perlu. Apalagi saya ada faktor risiko 4F: forty (usia 40 tahun atau lebih), female (perempuan), fat (kelebihan berat badan), dan fertile (pernah melahirkan).
Mengenal penyakit radang empedu
Radang empedu disebut dengan istilah kolesistitis. Kolesistitis adalah peradangan yang terjadi pada kantong empedu. Kolesistitis bisa bersifat akut dan kronis.
Peradangan pada kantong empedu tentu saja menimbulkan masalah karena kantong empedu berfungsi sebagai tempat menyimpan cairan empedu. Cairan empedu ini berperan penting dalam pencernaan lemak di tubuh.
Penyebab peradangan pada empedu bisa karena adanya batu empedu, lumpur bilier, penyakit tertentu, gangguan pada pembuluh darah, atau adanya jaringan parut dan atau tumor pada saluran empedu.
Dari yang saya tangkap dari penjelasan dokter, dari kasus saya peradangan empedu terjadi karena sudah terbentuk lumpur bilier.Â
Hal ini terlihat juga dari hasil laboratorium. Salah satunya kadar kolesterol total saya tinggi (duh... tepok jidat deh). Parameter lain bisa terlihat juga dari angka gamma glutamil transferase yang tinggi.
Bagi saya, ya sudahlah... jalani saja pengobatan dari dokter. Kondisi sekarang sih saya sudah tidak merasa nyeri khas pada bagian perut kanan atas yang tembus belakang. Nyeri perut terkadang masih terasa. Tapi pengobatan tetap harus 3 bulan supaya tuntas.