Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rapuh

13 April 2022   06:30 Diperbarui: 13 April 2022   06:35 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rapuh

semangat akan rapuh

tatkala hidup serasa tak adil

lalu pada saat yang sama,

kebosanan melanda

rupa tanda tanya bermunculan

tujuan hidup tak luput dari pertanyaan

itulah titik rapuh seorang manusia

saat perkara menyala dalam dirinya

mengeluh adalah obat sementara,

tak akan pernah ada ujungnya

hidup akan terus merapuh karenanya

lalu aku harus apa?

kutengok ke taman depan

seekor burung gereja belajar terbang

mungkin itu juga aku harus belajar

menerima semua kerapuhan,

mengakui titik kelemahan

untuk menerbangkan segala rasa

sedih dan kecewa adalah biasa

Sudut hati, April 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun