Saya pun merasa miris, ketika netizen heboh mempertentangkan saham. Lagi-lagi ada yang bilang itu judi. Ya, bisa jadi judi jika orang tidak mau belajar dan hanya berspekulasi!
Jika seseorang melakukan investasi saham atau trading saham atas dasar spekulasi, rata-rata tak akan bertahan lama.
Untuk belajar saham pun tidak mudah. Namun kabar baiknya, sudah banyak kursus dan buku-buku tentang saham yang bisa kita baca. Sependek yang saya tahu, buku-buku tersebut tidak pernah menjanjikan langsung cepat kaya dan menjadi "crazy rich".
Mengenal Trading Online
Setahu saya sudah lama Bursa Efek Indonesia mengedukasi masyakat tentang investasi saham. Sekarang membeli saham tidak harus ke BEJ, tapi bisa secara online. Saya sendiri "melek" dengan investasi ini sejak tahun 2008-2009.
Lalu saya dan suami membuat keputusan untuk investasi saham dengan mendatangi salah satu perusahaan sekuritas yang terdaftar di OJK. Perusahaan ini ada gedungnya, jadi tidak fiktif.
Pada saat mendaftar, ada data yang harus kami isi. Termasuk NPWP. Singkat cerita legalitasnya tidak perlu dipertanyakan lagi.
Nah, kembali ke cerita kenalan saya. Yang saya lihat dari tangkap layar aplikasi yang dipakai, lokasinya (server?) di luar negeri. Yang bersangkutan juga mendaftar melalui teman yang mengajak. Ada kemungkinan seperti model bisnis MLM dengan upline dan downline.
Mengapa saya menduga ke arah sana? Karena untuk "mencairkan" dana harus ke temannya itu. Anehnya lagi, tak lama dari itu kenalan saya ini memberi kabar bahwa akun trading mendiang suaminya bisa dipantau oleh temannya tersebut.
Berangkat dari situ, saya tidak berani memberi saran lebih jauh karena tidak tahu. Saya hanya menyarankan jika bisa ditarik dananya, lebih baik ditarik saja.
Pentingnya Literasi Investasi Saham