Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ternyata Saya Alergi Antalgin

17 Februari 2022   11:00 Diperbarui: 17 Februari 2022   12:19 2199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari ini saya absen membuka K, apalagi menulis. Kadang saja menulis di kanal fiksi kalau sedang ingin. Saya juga jarang blogwalking. Bukan karena apa, dua minggu kemarin saya sakit kepala berat. Rasanya tidak bertenaga untuk mengunjungi artikel K-ers lain.

Sakit Kepala Seperti Ditiban Meja-Kursi!

Sebelumnya saya pernah menuliskan KIPI vaksin booster yang saya alami hingga hari kelima. Ya, dua hari terakhir saya memang sakit kepala. Dan saya berpikir esoknya tidak lagi.

Baca juga : Begini KIPI Vaksin Booster yang Saya Rasakan

Ternyata esok harinya masih nyeri dan sakit kepala berhari-hari. Masih ditambah mual dan tidak selera makan.

Saya termasuk orang yang jarang sakit kepala, kecuali karena PMS atau demam flu biasa yang bisa mereda dengan parasetamol. Karena itulah ketika kemarin saya sakit kepala, ampun rasanya sulit untuk digambarkan!

Dari sakit kepala berdenyut-denyut, nyeri hingga ke bahu, nyeri di dahi belakang mata (seperti saat sinusitis kambuh) hingga sakit kepala berputar seperti vertigo. Duh, pokoknya lengkap. Kepala serasa berat seperti ditiban meja dan kursi!

Efek Vaksin Booster?

Berhubung sakit kepala ini terjadi semenjak vaksin booster, saya menduga ini efek dari vaksin yang saya terima. Namun, setelah 8-9 hari saya menjadi ragu. Jangan-jangan saya memang sakit. Saya bingung sendiri.

Lalu saya tanya ke teman yang sudah vaksin serupa. Info yang saya dapat dia pun merasa tidak enak badan dan sakit kepala hingga 10 hari. Saya menjadi sedikit tenang.

Namun keesokan harinya, sakit kepala saya makin "tidak sopan". Saya was-was juga takut terjadi hal yang lebih buruk lagi. Akhirnya saya telekonsultasi dengan dokter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun