Fase mania pada orang dengan gangguan bipolar menyebabkan orang tersebut berpikir cepat dengan ide melompat-lompat.Â
Ada rasa percaya diri yang irrasional karena merasa lebih hebat. Inilah yang menyebabkan rawan konflik karena pekerjaan tidak selesai sehingga emosi dan berkonflik dengan marah-marah misalnya.
3. Bipolar lebih banyak disebabkan oleh faktor genetik
Dilansir dari Alodokter, penyebab munculnya gangguan bipolar belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat dugaan bahwa kondisi ini merupakan dampak dari adanya ketidakseimbangan pada neurotransmitter, yakni senyawa alami yang berfungsi mengendalikan fungsi otak.
Faktor genetik, fisik, lingkungan, dan sosial memiliki peran atas terjadinya ketidakseimbangan neurotransmitter yang diduga menjadi penyebab gangguan bipolar.
Menurut dokter Jemian, hampir kebanyakan kasus bipolar disebabkan oleh genetik. Karenanya, jika seseorang dalam keluarganya ada yang menderita gangguan bipolar sebaiknya waspada dan berkonsultasi dengan psikiater.
4. Gangguan Bipolar berbeda dengan BPD (Borderline Personality Disorder)
Dilansir dari Alodokter, BPD atau gangguan kepribadian ambang adalah gangguan mental serius yang mempengaruhi perasaan dan cara berpikir penderitanya.Â
Kondisi ini ditandai dengan suasana hati dan citra diri yang senantiasa berubah-ubah dan sulit dikontrol, serta perilaku yang impulsif.
Antara gangguan bipolar dan BPD susah untuk dibedakan, bahkan kadang terjadi bersamaan. Yang membedakan adalah BPD ini berlangsung cepat dan harus ada pemicu. Berbeda dengan gangguan bipolar yang berlangsung lama tanpa ada pemicu.
Untuk membedakan, tentunya harus konsultasi dan akan ada evaluasi dengan psikiater.