Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenal "Father Hunger" Supaya Tak Terjadi pada Anak

21 Juli 2021   08:12 Diperbarui: 21 Juli 2021   13:49 3143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Father Hunger Pada Anak. Gambar ilustrasi Kedekatan ayah dan putrinya (Foto: pixabay.com)

Umumnya, kita menganggap bahwa tanggung jawab pengasuhan itu terletak di pundak para ibu. Ayah bertugas untuk bekerja mencari nafkah keluarga, padahal senyatanya tidak begitu. Ayah harus berperan dalam pengasuhan anak.

Seringkali, kita pun terjebak pemikiran serupa. Coba cek WA grup sekolah anak, banyak ibu-ibu kan? Bahkan tak ada satu pun ayah yang bergabung. Atau saat terima rapor dan acara sekolah (selain kelulusan), lebih banyak ibu-ibu yang hadir.

Hal itu tak sepenuhnya salah karena seringnya ibu yang punya waktu. Namun tak bisa dipungkiri bahwa pola pikir kita pun masih seperti itu, "ibu mengurus anak, ayah bekerja". 

Bahkan ada contoh ekstrim di mana seorang ayah tak mau tahu urusan anak. Istilahnya "tidak mau pegang anak". Pulang kerja tak mau diganggu saking sibuknya, diajak main anaknya malah meminta suster untuk menemani anak, asyik main game atau handphone sendiri dan seterusnya.

Padahal peran ayah dalam pengasuhan sangatlah penting. Banyak nilai-nilai moral dan kehidupan yang seharusnya diajarkan oleh ayah. Kemampuan mengambil keputusan, keberanian mengambil resiko, ketekunan, dan lain-lain.

Saya sendiri bersyukur, ayahnya anak-anak tipe ayah yang sayang dan perhatian kepada anak-anak. Tak segan dan malu jika memang punya waktu akan datang ke sekolah anak-anak. Sering juga sengaja meluangkan waktu untuk hadir saat ada acara di sekolah. Biasanya jika si sulung pentas atau ulang tahun.

Biasanya hari pertama sekolah pasti menyempatkan untuk mengantar hingga masuk ke kelas dan bertemu wali kelas. 

Memang tak semua acara bisa hadir, tapi sebisa mungkin dan jika memang tidak sibuk dengan tugas penting kantor selalu menyempatkan datang.

Kehadiran kami di sekolah anak. Kiri: acara sport day. Kanan: hari pertama sekolah tahun tahun 2019. (Foto: dokpri MomAbel)
Kehadiran kami di sekolah anak. Kiri: acara sport day. Kanan: hari pertama sekolah tahun tahun 2019. (Foto: dokpri MomAbel)
Seringkali kami datang berdua. Terlihat lebay mungkin di mata orang, tapi inilah cara kami mengasuh anak dan menghargai waktu yang ada. Kami berusaha memberi sentuhan cinta untuk setiap momen penting anak. 

Ada yang mengatakan WAKTU adalah hadiah terbesar orangtua untuk anaknya di zaman ini.

Saya berharap dengan adanya attachment dengan ayahnya, anak perempuan saya punya gambaran yang baik saat mencari pasangan hidupnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun