Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Senangnya Sudah Selesai Vaksin Covid-19 yang Kedua

11 Juli 2021   12:00 Diperbarui: 11 Juli 2021   23:58 1508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selesai Vaksin Covid-19 yang kedua (Kiri : saya dengan baju yang cocok untuk vaksinasi, Kanan : kartu vaksinasi. Foto : dok. pribadi)

Sabtu pagi kemarin (10/7) adalah hari bahagia saya karena selesai melaksanakan vaksin Covid-19 kedua. Ya, segitu bahagianya saya untuk hal yang sebenarnya biasa saja ini. Hal yang biasa ini mampu mengurai sedikit benang kusut kecemasan yang saya rasakan saat ini.

Rasanya plong! Lega karena setidaknya satu upaya baik sudah saya lakukan untuk melawan ganasnya virus corona.

Perjuangan Bersama Anak-anak

Pagi itu saya bangun pagi, namun anak-anak belum bangun. Apalagi si bungsu yang masih pulas. Akhirnya suami pergi untuk mengantri duluan di tempat vaksinasi. Kali ini tempat vaksinasi dilaksanakan di lapangan futsal kecamatan.

Jam 7.30 kurang, suami menelepon untuk menyusul. Saya pun segera melakukan "akrobat" menyiapkan diri dan memandikan anak-anak. Saya sudah beritahu anak-anak sebelumnya jika hari ini mama dan papa akan vaksin.

Lapangan futsal tempat vaksinasi (Foto : dok. pribadi)
Lapangan futsal tempat vaksinasi (Foto : dok. pribadi)
Setelah siap semuanya, saya langsung menyusul. Anak-anak terpaksa saya bawa karena kami tak punya pengasuh dan pembantu. Rencana mereka akan menunggu di mobil.

Setelah semua sudah beres, eh si bungsu rewel tidak membolehkan saya ikut vaksin. Duh. Saya tetap saja menyetir mobil dan mengabaikan rengekannya. Di tengah jalan, baru dia minta makanan yang ada mainan. Aduh, repot bener ya?

Akhirnya saya mampir dulu ke gerai drive-thru ayam goreng. Artinya saya harus berputar jauh. Sampai tempat vaksin, suami sudah selesai menerima vaksin. Saya sudah keselip antrian di belakangnya. Untung saja ketika mengatakan ke petugas saya terlewat antrian diperbolehkan duluan.

Baca juga :

Tak Perlu Takut Vaksin Covid-19, Ini Efek Samping yang Saya Rasakan

Mungkin karena energi saya sudah lumayan terkuras, saya sedikit mudah emosi. Waktu itu petugas mengatakan saya harus memegang kain tensimeter. Saya sudah tahan tapi ternyata lepas karena memang perekat kainnya sudah tidak berfungsi baik. 

Pengukuran tekanan darah terpaksa diulang. Petugas tersebut jadi menggerutu dan mengomel. Saya menjadi ikut kesal juga diomeli begitu.

Selesai Vaksin Covid-19 yang kedua (Kiri : saya dengan baju yang cocok untuk vaksinasi, Kanan : kartu vaksinasi. Foto : dok. pribadi)
Selesai Vaksin Covid-19 yang kedua (Kiri : saya dengan baju yang cocok untuk vaksinasi, Kanan : kartu vaksinasi. Foto : dok. pribadi)
Untungnya petugas yang mewawancara di sebelahnya masih ramah dan baik. Proses vaksin sangat cepat. Semua petugas melayani dengan baik kecuali petugas tensimeter tadi.

Selesai vaksin, saya langsung menuju mobil dan pulang beriringan bersama suami. Saya sudah tak lagi mood untuk sekedar berfoto. Yang penting sudah beres. Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada anak-anak yang mau menunggu di mobil. Mission accomplished!

Sudah Vaksin Masih Bisa Kena?

Saya mendapat vaksin Sinovac. Menurut hasil uji klinis di Bandung, vaksin ini mempunyai efikasi 65.3%. Hal itu berarti bahwa vaksin ini mampu menurunkan angka kejadian Covid-19 sebesar 65.3%.

Namun, akhir-akhir ini banyak tenaga kesehatan yang sudah menerima vaksin Sinovac terkena Covid-19. Beberapa diantaranya meninggal. Ada apoteker adik angkatan saya yang berdinas di RSUD meninggal karena Covid-19. Bahkan dari berita, kita juga mendengar ketua uji klinis vaksin Sinovac, Ibu Novilia Sjafri Bachtiar, meninggal karena Covid-19.

Baca juga : 

Tips Aman dan Nyaman Mengikuti Vaksinasi Massal Covid-19

Tentu menjadi pertanyaan masyarakat awam, untuk apa vaksin jika tidak 100% melindungi? Kalau menurut saya, virus corona penyebab Covid-19 ini masih dalam selubung misteri yang menjadi PR bagi banyak ilmuwan. Apa yang sudah dikerjakan sekarang ini pastinya belum menunjukkan hasil yang maksimal.

Akan tetapi, vaksin merupakan salah satu upaya terbaik saat ini untuk melawan Covid-19. Ada banyak faktor dan variabel yang mempengaruhi kemampuan vaksin dalam melindungi seseorang.

Jika jumlah virus yang memapar seseorang sangat banyak, pastinya ada kemungkinan virus tetap menginfeksi seseorang. Belum lagi faktor kekebalan tubuh dan faktor penyakit penyerta penerima vaksin. Tenaga kesehatan di RS, baik dokter, perawat, staf administrasi yang berada di garda terdepan sangat beresiko terpapar dan terinfeksi meski sudah divaksin.

Apalagi dengan kondisi sekarang ini dimana jumlah pasien Covid-19 meningkat tajam. Banyak tenaga kesehatan yang kelelahan saat menangani pasien.

Tak sedikit juga pasien yang datang ke RS sudah dalam kondisi parah dan infeksius. Imunitas tubuh tenaga kesehatan bisa jadi tak seprima ketika pasien belum membeludak seperti sekarang ini. Resiko inilah yang harus ditanggung oleh para tenaga kesehatan.

Namun, menurut saya vaksin tetap bermanfaat bagi masyarakat awam seperti saya. Vaksin akan memberi perlindungan kepada kita. Semua menjadi lebih optimal dengan protokol kesehatan yang ketat, konsumsi makanan sehat, olahraga, dan hati yang gembira. 

Jikalau pun pada akhirnya ada yang kena meskipun sudah divaksin pertama kali, bisa jadi orang tersebut sudah terpapar virus sebelum vaksin. Bagi saya setidaknya sudah berupaya karena vaksin akan mengurangi tingkat keparahan dan kematian akibat Covid-19.

Jadi, jangan ragu untuk vaksin! Bagaimanapun vaksinasi adalah upaya terbaik yang bisa  kita lakukan saat ini. Kita tak perlu mengangkat senjata dan berdarah-darah untuk mengabdi pada negeri ini. Para tenaga kesehatan berjuang di garda terdepan. Kita cukup dengan rebahan di rumah ditambah dengan vaksinasi.

Yuk kita bisa yuk! Salam sehat semuanya!

Bacaan 1
Bacaan 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun