Pengukuran tekanan darah terpaksa diulang. Petugas tersebut jadi menggerutu dan mengomel. Saya menjadi ikut kesal juga diomeli begitu.
Selesai vaksin, saya langsung menuju mobil dan pulang beriringan bersama suami. Saya sudah tak lagi mood untuk sekedar berfoto. Yang penting sudah beres. Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada anak-anak yang mau menunggu di mobil. Mission accomplished!
Sudah Vaksin Masih Bisa Kena?
Saya mendapat vaksin Sinovac. Menurut hasil uji klinis di Bandung, vaksin ini mempunyai efikasi 65.3%. Hal itu berarti bahwa vaksin ini mampu menurunkan angka kejadian Covid-19 sebesar 65.3%.
Namun, akhir-akhir ini banyak tenaga kesehatan yang sudah menerima vaksin Sinovac terkena Covid-19. Beberapa diantaranya meninggal. Ada apoteker adik angkatan saya yang berdinas di RSUD meninggal karena Covid-19. Bahkan dari berita, kita juga mendengar ketua uji klinis vaksin Sinovac, Ibu Novilia Sjafri Bachtiar, meninggal karena Covid-19.
Baca juga :Â
Tips Aman dan Nyaman Mengikuti Vaksinasi Massal Covid-19
Tentu menjadi pertanyaan masyarakat awam, untuk apa vaksin jika tidak 100% melindungi? Kalau menurut saya, virus corona penyebab Covid-19 ini masih dalam selubung misteri yang menjadi PR bagi banyak ilmuwan. Apa yang sudah dikerjakan sekarang ini pastinya belum menunjukkan hasil yang maksimal.
Akan tetapi, vaksin merupakan salah satu upaya terbaik saat ini untuk melawan Covid-19. Ada banyak faktor dan variabel yang mempengaruhi kemampuan vaksin dalam melindungi seseorang.
Jika jumlah virus yang memapar seseorang sangat banyak, pastinya ada kemungkinan virus tetap menginfeksi seseorang. Belum lagi faktor kekebalan tubuh dan faktor penyakit penyerta penerima vaksin. Tenaga kesehatan di RS, baik dokter, perawat, staf administrasi yang berada di garda terdepan sangat beresiko terpapar dan terinfeksi meski sudah divaksin.