"Kak, itu ada BTS Meal. Mau nggak?" kata saya kepada si Sulung.
Dia sangat suka BTS. Dulu waktu Uniqlo mengeluarkan koleksi kaos BTS, dia ribut sekali. Alhasil, saya beli via jasa titip. Padahal kalau dipikir kaos tersebut biasa saja, cuma ada gambar atau tulisan kecil karakter BTS.
Sebagai orangtua, saya maklumi saja karena saya juga pernah muda (hehehe...). Karenanya, ketika ada BTS Meal dari Mc Donals saya tawarkan. Namun, kemarin dia mengatakan tak lagi suka BTS. Oke deh.
Koleksi Merchandise Idol itu Wajar
Menurut saya, adalah wajar ketika kita menyukai sesuatu kemudian membeli merchandise yang "berbau" idol kita. Ada kebahagiaan sendiri saat mendapatkannya.
Merchandise-nya juga bermacam-macam. Ada kaos, kotak makan, alat tulis, baju, tas, sepatu, dan masih banyak pernak-pernik lainnya. Mempunyai merchandise memberikan kepuasan tersendiri.
Akan tetapi, ada batas kewajaran yang menurut saya perlu diperhatikan. Jika hanya bungkus makan masa iya dijadikan koleksi? Atau mengejar koleksi hingga mengorbankan diri dengan antri panjang dan berdesakan?
Saya tidak sampai segitunya. Untuk anak pun, saya ajarkan untuk tidak terlalu fanatik hingga melupakan logika. Dan tidak perlu juga membela idolanya hingga kehilangan identitas diri.
Saya Menyukai Karakter Mickey MouseÂ
Terkadang menyukai sesuatu itu tak memerlukan alasan. Sejak remaja saya menyukai karakter Mickey Mouse (MM). Entah, yang pasti saya suka karena MM aktif dan ceria.
Dulu waktu masih sekolah, bolpen, pensil, penghapus, dan kotak pensil saya bertemakan karakter MM. Bahkan jepit rambut, bandana, dan gantungan kunci pun bergambar MM.
Menginjak kuliah, saya mulai menyesuaikan tapi tetap saja saya suka berlama-lama melihat gambar MM. Bagi saya, ada energi keceriaan yang terpancar dari raut muka MM.Â
Ketika banyak masalah, MM seolah mengingatkan saya bahwa hidup ini indah. Kalau kata orang sekarang, "Jangan lupa bahagia"
Tetap Koleksi Hingga Sekarang
Sampai setua ini, kesukaan saya terhadap MM seolah tak tergerus waktu. Saya masih antusias dengan MM. Bahkan, anak-anak saya tahu bahwa mamanya penggemar MM hihihi
Hanya saja tak semua juga harus MM. Sebatas hiasan di mobil, kaos, dan tas saja. Saya pun berhasil "meracuni" suami dan anak-anak dengan MM ini. Hahaha...
Saya semakin pusing karena ingin membeli semuanya. Padahal brand yang mengeluarkan edisi MM banyak dan tak habis-habisnya. Sebut saja brand menengah seperti Zara, H & M, Stradivarius, Berskha, Uniqlo hingga brand Matahari.
Di satu sisi saya senang karena mudah untuk ber-Mickey Mouse ria. Akan tetapi disisi lain, Â saya menjadi impulsif karena ingin membeli terus. Pada akhirnya, saya berprinsip membeli yang memang untuk dipakai dan dinikmati. Jadi, bukan obsesi mengumpulkan koleksi saja.
Adakah yang menyukai karakter MM seperti saya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H