Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ingat Umur Jika Tak Mau Kolaps Saat Olahraga

18 Juni 2021   15:37 Diperbarui: 18 Juni 2021   15:56 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ingat Umur Jika Tak Mau Kolaps Saat Olahraga (Foto futsal amatir: pixabay.cok/apnew0)

Siapa bilang yang mengikuti tren dan ingin kekinian itu hanya perempuan? Banyak kok laki-laki yang getol mengejar tren dan ingin kekinian! Bedanya, kalau perempuan lebih ke pernak-pernik cantik fashion. Kalau laki-laki biasanya otomotif dan olahraga.

Semua bisa dikompromikan. Hanya saja, khusus untuk olahraga perlu berhati-hati. Boleh beli alat fitness yang bikin ngomel istri. Boleh juga beli sepeda yang bikin istri keki. Boleh beli baju jersey yang tidak kalah mahal dari skincare istri.

Sah-sah saja! Uang masih bisa dicari kan ya? hehehe... Tapi harus selalu diingat kemampuan fisik. Saya termasuk yang cerewet pada suami. Pertama, jangan boros! Lalu yang kedua, ingat umur!

Untuk yang pertama, ya sudahlah rasanya semua istri juga begitu. Curcol sesama istri selalu mengeluh hobi laki-laki yang kadang "nggak kira-kira".

Nah, untuk yang kedua ini yang agak susah. Suami seringkali tidak mau mendengar kata istri. Asal sudah terbeli langsung mau kabur saja. Kadang lupa diri, olahraga jor-joran dan terlalu bersemangat.

Pulang-pulang kecapekan dan banyak keluhan. Hadehhh... Saya selalu bilang, "Mbok ya ingat umur!" Tapi suami-suami ini sering keras kepala.

Suatu hari, tiba-tiba ada mobil dari toko besar di depan rumah. Saya sudah ge-er, jangan-jangan kejutan buat saya. Tak tahunya, ternyata alat sit-up!

"Mas, saya nggak beli ini. Salah mungkin?" kata saya ke kurir toko.

"Bener kok, Bu... Ini atas nama pak xxx " jawabnya. Aduh, suami saya ternyata yang beli.

"Kapan belinya ya, Pak?" tanya saya lagi. Setahu saya tidak ke mall Minggu lalu.

"Oh, Bapak beli waktu pameran di depan supermarket xxx, " sahutnya.

Gubrakkk... ampun deh! Waktu itu saya minta tolong beli diaper bayi, ternyata beli alat sit-up juga. Saya langsung tepuk jidat.

Ya sudah, mau gimana lagi. Pulang kerja suami hanya tertawa-tawa. Esoknya dicoba. "Katanya pingin perutku sixpack?" godanya. Saya hanya menghela nafas.

Herannya, suami hanya mencoba sekali itu saja. Saya masih berpikir baik, mungkin sibuk dan capek. Tapi semakin lama, juga tak dicoba lagi. Malah menyuruh saya yang pakai.

Usut punya usut, ternyata dia tak mau pakai lagi karena pinggangnya sakit kalau sit-up. Hahaha... Ups, mau ketawa takut nggak dikasih uang belanja lagi!

"Makanya, ingat umur... olahraga yang realistis saja!" kata saya.

Tapi, namanya laki-laki memang keras kepala. Dan istri harus banyak sabarnya huhuhu...

Lain hari, lain cerita. Suatu siang, suami menelepon. "Kamu di rumah kan? Tolong ada orang mau antar barang, " katanya.

"Barang apa? Jajan online lagi?" sahut saya. Saya mulai kesal karena suami sejak instal aplikasi lokapasar belanja melulu.

"Aku beli treadmill, " katanya.

"Nggak mau, " jawab saya. Saya ngambek. Memang beberapa hari lalu sudah mulai singgung-singgung treadmill. Saya sudah tegas tidak setuju.

"Menuh-menuhi rumah! Jalan kaki saja keliling cluster, " usul saya. Tapi ya tetap keras kepala dengan ide dan aneka rupa alasan.

Begitu kurir datang, mungkin tahu saya bete. Barang segede gaban diturunin. Baik sih pelayanannya. Tapi saya tetap dongkol.

"Ini pakai duitku. Sahamku dapat banyak. Boleh dong?" katanya. Saya masih kesal. Inilah keegoisan istri, sayang duit mending ditabung. Kadang sebal juga melihat barang mahal tapi tak terpakai.

Treadmill ini dipakai esok harinya. "Speednya cepet amat?" kata saya. Suami terlihat ngos-ngosan dengan keringat bercucuran.

"Ya, biar banyak kalori terbakar, " sahutnya.

"Ya, nggak usah segitunya kali. Olahraga itu yang penting konsisten dan rutin, ntar kolaps loh! Anak masih kecil, " kata saya serius.

Jujur saja, banyak kejadian kolaps saat olahraga. Umur yang tak lagi muda namun semangat masih menggelora. Biasanya umur diatas 35 tahun sudah harus ada penyesuaian saat olahraga.

Terlebih untuk masa sekarang, kerja di ruang ber-AC dan minim gerak tapi olahraga langsung gencar. Belum lagi kebiasaan tidur yang terlewat malam, pola makan yang tidak sehat, jika olahraga dipaksakan malah akan beresiko besar.

Banyak kejadian di sekitar yang saya tahu. Orangnya masih muda, tiba-tiba meninggal tanpa kabar sakit. Setelah ditelusur ternyata mengalami henti jantung saat main futsal.

Kematian itu di rahasia Tuhan. Tak ada yang tahu. Tapi sebagai manusia, wajar untuk saling mengingatkan supaya ingat umur saat berolahraga. Terkhusus buat suami-suami, bersyukurlah jika istri cerewet. Hehehe...

Catatan: artikel mengandung curhat pelepas resah karena covid merebak gila di lingkungan saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun