Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Adam dan Alita

6 Juni 2021   08:00 Diperbarui: 9 Juni 2021   19:20 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sempat iri sama tetangga sebelahku. Penghuni baru meskipun masih sewa. Pasangan muda yang ganteng dan cantik dengan karir mentereng.

Namun, rasa iri ini tetiba hilang menguap begitu saja. Bukan saja karena melihat tingkah laku aneh keduanya, tapi setelah ibu perempuan itu datang dan bertamu ke rumahku. Dari cerita panjang-lebarnya, aku justru iba dengan pasangan muda ini.

Suatu siang, pintu rumahku diketok. Seorang ibu paruh baya yang memperkenalkan diri sebagai "Mama Alita" dan memanggilku "Mba".

Awalnya dia meminta maaf kalau Alita dan suaminya, Adam, belum menyapa dan berkenalan denganku sebagai tetangga. "Mereka berdua sibuk, jadwal syutingnya padat!" begitu katanya.

Wah, ternyata benar juga rumor yang dibahas para ART sekompleks ini ternyata tetangga sebelah memang artis. Betapa kurang gaulnya diriku. Aku memang tidak menonton TV atau sinetron.

"Sekarang dapat pemeran utama, Mba... Syukur banget ini. Cuma ya itu calling syuting bisa sewaktu-waktu, " kata Mana Alita.

"Oh, begitu..." sahutku. Aku tak tahu dunia per-artis-an. Memang sekitar kompleks sering dijadikan lokasi syuting sinetron, tapi aku juga tak paham. Pantas Alita sering pulang pagi.

Mama Alita bercerita dengan bangga. Alita, si bungsu yang patut diacungi jempol. Bukan saja menjadi tulang punggung keluarganya, tapi kedewasaan dan kebaikan Alita membuat ibunya terharu.

"Alita yang biayain semua sekolah dan adik-kakaknya, Bu... Papanya sudah lama meninggal," katanya.

Kulihat mama Alita baik dan rendah hati. Caranya berpakaian sederhana, bukan OKB yang gila brand. Dari Alita, mamanya beralih bercerita tentang Adam.

"Kalau Adam ini sebenarnya "naik" karena Alita. Alita lebih terkenal dulu dan lebih besar penghasilannya. Alita sudah beli rumah baru di kompleks sebelah. Tiga bulan lagi ready, " kata Mama Alita.

Wuih, enak banget ya masih muda sudah bisa beli rumah sendiri. Rumah mewah lagi! Aku yang sudah tua beli rumah saja mesti KPR dan nyicil sampai bengek. Hmmm.. pantas banyak orang ingin menjadi artis, batinku.

"Wah, hebat ya Alita bu? Masih muda, suami ganteng, sudah punya rumah lagi, " pujiku tulus. "Adam, ada keturunan bule ya bu?" lanjutku bertanya.

"Iya, masih ada darah bule dari papanya. Orangtuanya tinggal di Lombok. Makanya, dia merintis karir sendiri di Jakarta, " terang mama Alita.

"Oh, begitu. Jadi, dulu nikah di Lombok?" sahutku.

"Ssstt... ini masih nikah siri. Terikat kontrak, Mba! Di kontraknya nggak boleh hamil dulu, yang penting sudah sah secara agama dulu lah. Daripada pacaran terus, takut kenapa-napa, " kata mama Alita.

Kusembunyikan rasa terkejutku. "Oh iya ya, " sahutku.

"Iya, nggak boleh hamil makanya tidak boleh menikah. Alita juga sudah ingin nikah. Tante bolehin, dia sudah dari SMP main sinetron, " jelas mama Alita. Aku tak mau mengorek lebih jauh. Sudahlah, sebagai tetangga aku cukup tahu saja.

Seusai mama Alita pulang, aku biasa saja. Semua maksud baik harus ditanggapi dengan baik.

Keesokan harinya ada ribut-ribut di rumah sebelah. Ternyata para ART lagi berkumpul ingin melihat dekat sosok Adam. Hahaha... aku tertawa melihatnya. Ada-ada saja!

Kucari Nur, ART-ku. Ternyata dia tak ada. Pasti ikut-ikutan mau lihat Adam. Haduh, susah juga punya ART masih muda, kalau lagi jatuh cinta atau terpesona sama orang salah tingkah.

Tak lama dari itu, Nur muncul di pintu. "Maaf bu, dari rumah sebelah, " katanya. Aku tersenyum. Nur malah membawa sederet gosip tanpa diminta.

"Bu, Adam itu ganteng banget! Cocok banget sama Alita. Mereka mesra banget bu!" katanya.

"Kamu pingin?" tanyaku menggoda. Nur tersipu-sipu. Lihat satpam yang ganteng saja salah-tingkah, gimana lihat Adam yang bening itu? Hahaha

Dari Nur kudapat cerita ternyata Alita baru masuk SMA. Entah mungkin homeschooling. "Berarti bener masih muda, " kataku dalam hati. Aku kaget saja karena kukira sudah kuliah dan berumur 21-24 tahun.

Aku rasa semua juga akan mengira Alita berumur segitu. Postur tubuhnya tinggi dengan leher jenjang, kulit putih, dan rambut hitam panjang. Pokoknya cantik dan bening!

Pembawaan Alita juga dewasa. Dandanan dan baju-bajunya juga sudah sangat fashionabel untuk usianya. Apalagi kalau sudah pakai make up dan sepatu dengan hak tinggi, aku yakin semua orang mungkin akan mengira dia sudah dewasa dan kerja.

"Nur, itu Alita sama Adam main sinetron jadi apa sih?" tanyaku.

"Jadi anak kuliah, Bu... ketemu di kampus terus mereka pacaran. Mesra banget! Tapi orangtua nggak setuju, " terang Nur.

"Kalau yang sebelumnya, Alita jadi istri orang kaya, Bu. Punya anak satu. Tapi suaminya selingkuh. Kasihan banget. Nur lebih suka yang "Demi Cinta" sama Adam ini, lebih sweet!" lanjutnya.

"Oh... " sahutku. Nur pasti hafal, wong setrika lama sambil nonton sinetron tiap hari.

***

Hari ini ibuku datang menengok cucu. Seperti biasa, beliau akan tinggal seminggu di rumahku.

Suatu hari, aku pergi belanja ke minimarket. Begitu aku tiba di rumah, ibu langsung laporan.

"Tetangga sebelah berantem, " katanya.

"Biarin saja lah... kebiasan deh, Mami nguping!" sahutku.

"Lha nangis-nangis, yang laki galak sekali ya, langsung mau diceraikan, " Mami masih antusias cerita. Aku tertawa.

"Lagi latihan akting kali, mereka kan artis, " kataku.

"Oalah, tadi sudah seperti beneran. Kalau kenapa-kenapa kan kasihan! Soalnya berisik di depan rumah situ, kejar-kejaran, " lanjut Mami.

"Sudahlah, Mi. Bukan urusan kita. Biasalah masih muda, paling urusan cemburu, " sahutku.

Mami sudah tenang. Aku maklum saja karena pasangan muda seumur mereka pasti kayak orang pacaran. Dikit-dikit cemburu, marah, berantem. Kalau pacaran sih langsung minta putus atau mutusin hehehe...

***

"Pagi, bu... Bapak ada?" sapa Adam yang tiba-tiba muncul di depan rumah.

"Ada, mas... Lagi siap-siap berangkat kerja, " jawabku. Ternyata suamiku sudah muncul di depan pintu.

"Pagi, Pak... saya boleh nebeng ya? Sampai mall sebelum tol, Pak... " kata Adam.

"Ayooo..." sahut suamiku.

"Alita kabur ke rumah mamanya, Bu... Mobil dibawa, jadi saya bingung mau pergi syuting pagi, " kata Adam menjelaskan seolah sudah menerka yang ada di pikiranku.

Aku hanya bisa mengangguk.

Cikarang, 6 Juni 2021

Catatan : cerita ini fiktif belaka, jika ada kesamaan cerita, nama, dan tempat adalah kebetulan semata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun