Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kampung Wisata Cinangneng, Penawar Rindu Kampung Halaman

23 Mei 2021   06:00 Diperbarui: 23 Mei 2021   06:47 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa aktivitas liburan keluarga kami : main di sungai, berenang, dan jalan-jalan di kebun (Foto : dokpri)


Kembali ke alam telah menjadi tema penting liburan keluarga, terutama untuk keluarga kecil saya. Selain lebih nyaman dan aman, kembali ke alam sangat cocok untuk melepas kejenuhan di masa pandemi. Di samping itu, liburan seperti ini juga memberi pengalaman yang baik dan unik untuk anak-anak.

Sejak pandemi, kami belum pernah menginjakkan kaki ke kota Bogor. Akhirnya, Sabtu beberapa pekan lalu (24/4) kami mengunjungi kota hujan ini.

Siang itu cuaca sangat cerah. Langit biru dan udara lumayan panas. Namun, hijaunya pepohonan menceriakan hati bagi kaum "rumahan" seperti kami.

Perjalanan dari Cikarang menuju Bogor sangat lancar. Bisa jadi karena sedang bulan puasa juga. Tak biasanya di pintu keluar tol lancar jaya. Sedikit kemacetan di kota Bogor saja.

Tiba di simpang monumen Kujang, rasanya kok hati bungah. "Sudah setahun lebih ya kita baru lihat monumen ini lagi?" kata saya ke suami dan anak-anak.

"Iya, sudah lama banget, Ma! Dulu kita pernah ke kebun raya yang ketemu pak Presiden itu kan?" sahut si Sulung ketika melewati istana Bogor. Hmm.. sungguh, pandemi ini mengajarkan kami untuk mensyukuri hal-hal kecil.

Tugu Kujang Bogor (Foto: dokpri)
Tugu Kujang Bogor (Foto: dokpri)
Dari kota Bogor, kami mengarah ke kampus IPB di Dramaga. Daerah ini belum pernah kami tahu sebelumnya. Tak jauh dari kampus IPB, ada Kampung Wisata Cinangneng yang merupakan tujuan kami.

Jalan-jalan kali ini sebenarnya hanya untuk mengusir kejenuhan bersama anak-anak. Kami memilih tempat ini karena tempat ini biasanya untuk fieldtrip anak-anak sekolah. Tentunya lebih ramah anak.

Kamar yang tersedia pun hanya 9 dan berada di areal yang luas dan terbuka. Tujuan wisata yang aman dan nyaman untuk masa pandemi ini.

Serasa Pulang Kampung

Tiba di sana, kami disambut staf yang baik. Rupanya hari itu hanya ada satu tamu selain kami.

Kompleks terasa sepi namun syahdu. Deretan tanaman hias menyegarkan mata. Taman di sini benar-benar terawat.

Kami langsung masuk ke kamar yang persis berhadapan dengan kolam renang. Anak-anak sudah tak sabar ingin berenang. Namun, kami tahan karena memang masih panas terik.

Kami berempat rebahan di ranjang kamar. Kamar di sini sederhana namun bersih dengan sirkulasi udara yang baik.

Aneka flora dan pepohonan di kebun dan taman sangat asri dan sejuk (Foto: dokpri)
Aneka flora dan pepohonan di kebun dan taman sangat asri dan sejuk (Foto: dokpri)
Saya sempat berkeliling menikmati udara bersih dan menikmati asrinya berbagai tanaman di kebun dan taman. Setelah itu kami makan siang di restoran Bale Kampung. Menu yang tersedia adalah makanan Sunda lengkap dengan sayur asem.

Di restoran ini, kami disapa oleh pemiliknya yaitu bu Hester Basuki. Beliau menyapa seperti layaknya keluarga. Baru setelah itu kami jalan-jalan mengelilingi kompleks berempat.

Ada kebun sayur, taman, sawah, hingga sungai. Sesuai namanya, tempat ini berada di pinggir sungai Cinangneng.

Suasana kampung sangat terasa dan tidak membuat kami bosan untuk bolak-balik ke sawah melewati jembatan "Pulang ke Kampungku". 

Melihat sungai saja, saya sudah bahagia. Di pagi hari, beberapa ibu-ibu dari kampung sebelah terlihat sedang mencuci baju di sungai.

Kebetulan juga padi sedang menguning dan siap dipanen. Karenanya, kami bisa melihat panen padi secara tradisional. Bagi suami, melihat sawah, padi menguning, dan panen itu seperti kembali ke kampung di Sulawesi.

Serasa pulang ke kampung. Kiri : bersama kerbau Kanan : si Bungsu mencoba merontokkan padi. (Foto : dokpri)
Serasa pulang ke kampung. Kiri : bersama kerbau Kanan : si Bungsu mencoba merontokkan padi. (Foto : dokpri)
Ingatan tentang kampung halaman juga terlintas saat melihat kerbau yang bernama Juminten. Tentu semua orang tahu kerbau atau tedong adalah hewan yang tak lepas dari semua acara adat daerah asal papanya anak-anak yaitu Toraja.

Sedangkan anak-anak malah mengatakan, "Kok baunya kayak di rumah Mami (ibu saya)?" hehehe Iya, bau khas peliharaan mengingatkan suasana di rumah orangtua saya di kampung yang memang memelihara sapi.

Wisata Budaya

Berhubung sepi, kami bebas menikmati apa yang ada. Kampung Wisata Cinangneng, selain untuk edukasi alam juga menyediakan sarana edukasi budaya.

Di sini saya sembari mengenalkan langsung budaya Sunda kepada anak-anak. Sesuatu yang baik untuk mereka karena di sekolah akan belajar juga tentang budaya Jawa Barat. Ada alat musik angklung dan juga gamelan Jawa.

Gamelan Sunda di Kampung Wisata Cinangneng. (Foto : dokpri)
Gamelan Sunda di Kampung Wisata Cinangneng. (Foto : dokpri)
Mumpung di sana, kami juga sepakat untuk mencoba pakaian adat Sunda. Si bungsu yang masih berumur 4 tahun paling semangat. Ternyata bagus juga untuk kenangan ya?

Setelah memakai baju adat itu, kami berfoto ria di tengah sawah. Bapak Petani sedang memanen padi dan merontokkan bulir padi secara manual. Mereka menggunakan cara tradisional.

Mengenal budaya Sunda : angklung, baju daerah, dan menghias caping (Foto : dokpri)
Mengenal budaya Sunda : angklung, baju daerah, dan menghias caping (Foto : dokpri)
Bagi kami yang hidup di daerah industri tentu memberi sensasi tersendiri ketika berada sedekat itu dengan padi dan sawah.

Namun, semua kembali bahwa pada dasarnya kita adalah orang kampung. Karenanya, kembali ke kampung itu akan sangat menyenangkan. Kita diajak kembali pulang untuk melihat kebun, sawah, tanaman, makanan, dan budaya kampung halaman.

Beberapa aktivitas liburan keluarga kami : main di sungai, berenang, dan jalan-jalan di kebun (Foto : dokpri)
Beberapa aktivitas liburan keluarga kami : main di sungai, berenang, dan jalan-jalan di kebun (Foto : dokpri)

Liburan keluarga kali ini menjadi oase bagi kami yang sehari-hari berdiam di rumah dengan segala drama sekolah online. Apalagi Lebaran tahun ini kami tidak pulang kampung.

Meskipun tidak merayakan, bagi keluarga besar saya, momen Lebaran adalah ajang berkumpul yang sudah menjadi kebiasaan. Sedangkan bagi suami, bulan Desember tahun lalu seharusnya kami juga berkumpul. 

Kondisi pandemi dan juga larangan mudik dari pemerintah membuat kami tak bisa pulang kampung. Ah, tak apa.. rindu pulang kampung sudah sedikit terobati dengan liburan di Kampung Wisata Cinangneng.

Cikarang, Mei 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun