Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kampung Wisata Cinangneng, Penawar Rindu Kampung Halaman

23 Mei 2021   06:00 Diperbarui: 23 Mei 2021   06:47 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serasa pulang kampung di Kampung Wisata Cinangneng (Foto: dokpri)

Kompleks terasa sepi namun syahdu. Deretan tanaman hias menyegarkan mata. Taman di sini benar-benar terawat.

Kami langsung masuk ke kamar yang persis berhadapan dengan kolam renang. Anak-anak sudah tak sabar ingin berenang. Namun, kami tahan karena memang masih panas terik.

Kami berempat rebahan di ranjang kamar. Kamar di sini sederhana namun bersih dengan sirkulasi udara yang baik.

Aneka flora dan pepohonan di kebun dan taman sangat asri dan sejuk (Foto: dokpri)
Aneka flora dan pepohonan di kebun dan taman sangat asri dan sejuk (Foto: dokpri)
Saya sempat berkeliling menikmati udara bersih dan menikmati asrinya berbagai tanaman di kebun dan taman. Setelah itu kami makan siang di restoran Bale Kampung. Menu yang tersedia adalah makanan Sunda lengkap dengan sayur asem.

Di restoran ini, kami disapa oleh pemiliknya yaitu bu Hester Basuki. Beliau menyapa seperti layaknya keluarga. Baru setelah itu kami jalan-jalan mengelilingi kompleks berempat.

Ada kebun sayur, taman, sawah, hingga sungai. Sesuai namanya, tempat ini berada di pinggir sungai Cinangneng.

Suasana kampung sangat terasa dan tidak membuat kami bosan untuk bolak-balik ke sawah melewati jembatan "Pulang ke Kampungku". 

Melihat sungai saja, saya sudah bahagia. Di pagi hari, beberapa ibu-ibu dari kampung sebelah terlihat sedang mencuci baju di sungai.

Kebetulan juga padi sedang menguning dan siap dipanen. Karenanya, kami bisa melihat panen padi secara tradisional. Bagi suami, melihat sawah, padi menguning, dan panen itu seperti kembali ke kampung di Sulawesi.

Serasa pulang ke kampung. Kiri : bersama kerbau Kanan : si Bungsu mencoba merontokkan padi. (Foto : dokpri)
Serasa pulang ke kampung. Kiri : bersama kerbau Kanan : si Bungsu mencoba merontokkan padi. (Foto : dokpri)
Ingatan tentang kampung halaman juga terlintas saat melihat kerbau yang bernama Juminten. Tentu semua orang tahu kerbau atau tedong adalah hewan yang tak lepas dari semua acara adat daerah asal papanya anak-anak yaitu Toraja.

Sedangkan anak-anak malah mengatakan, "Kok baunya kayak di rumah Mami (ibu saya)?" hehehe Iya, bau khas peliharaan mengingatkan suasana di rumah orangtua saya di kampung yang memang memelihara sapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun