Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menikmati Panorama Alam Ciwidey dengan Berkemah di Tepi Situ Patenggang

11 April 2021   07:00 Diperbarui: 12 April 2021   05:22 3375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak menikmati pagi di balkon glamping (Foto : dokpri)

Menjelajah Ciwidey untuk pertama kali sangat berkesan untuk keluarga. Panorama alam Ciwidey luar biasa indah. Selain Kawah Putih, ada Situ Patenggang dan kebun teh Rancabali. Glamping di Lakeside Rancabali adalah pengalaman asyik berkemah di tepi danau bersama keluarga. 

Setelah dari Kawah Putih, saya dan keluarga menuju ke Lakeside Rancabali. Gerimis semakin lama semakin lebat. Padahal pemandangan sepanjang jalan menuju kesana sangat indah.

Baca juga : Pesona Kawah Putih yang Eksotis (klik di sini).

Di kanan-kiri terhampar hijau kebun teh. Ketika sampai di depan gerbang pintu masuk wisata Situ Patenggang, hujan semakin deras. 

Berhubung kami menginap, maka hanya diberi tiket parkir mobil dan tak perlu membayar tiket masuk.

Kawasan wisata ini sangat luas karena berada di areal perkebunan teh Rancabali. Kabut mulai turun. Mobil melaju menembus kabut dan derasnya hujan. Namun, keindahan alam tak bisa dipungkiri. Hijau pepohonan teh menyejukkan mata.

Restauran Phinisi

Kami mengurus keperluan check-in untuk glamping terlebih dahulu. Berhubung glamping siap jam 14.00, kami makan siang dulu di restoran Phinisi.

Restoran unik ini berbentuk kapal phinisi yang berukuran cukup besar. Restoran ini tepat di tepi situ Patenggang. 

Sore itu kabut tebal turun sehingga menutupi situ Patenggang dan perbukitan di belakangnya.

Restoran Phinisi dengan floating bridge yang sangat instagramabel (Foto : dokpri)
Restoran Phinisi dengan floating bridge yang sangat instagramabel (Foto : dokpri)
Kami memesan mi kocok untuk anak-anak. Di sana selain mi kocok, ada banyak menu prasmanan masakan Indonesia. 

Rasa makanan bagi saya standar saja. Yang membuat restoran ini menarik adalah bentuknya yang sangat instagramabel untuk kawula muda. Suasana restoran juga nyaman.

Sembari makan, kita bisa melihat pemandangan indah situ Patenggang. Spot favorit pengunjung adalah di ujung kapal. 

Di sini bisa berpose romantis ala Kate Winslet dan Leonardo Di Caprio di film Titanic.

Glamping Lakeside

Di situ Patenggang, kita juga bisa glamping (glamour camping) bersama keluarga. Area glamping ini sangat ramah lingkungan karena tak menggunakan AC dan cukup berjarak satu sama lain. Bisa dibilang sangat privat dan cocok untuk liburan di masa pandemi.

Area glamping ada yang persis di tepi situ dan ada juga yang berada di tengah kebun teh. Sesuai jumlah "pasukan", kami memilih lakeside tent yang persis di tepi situ dan keong tent yang di area kebun teh bagian atas.

Tenda-tenda Glamping Lakeside (Foto : dokpri)
Tenda-tenda Glamping Lakeside (Foto : dokpri)
Anak-anak sangat senang berkemah ala-ala ini. Tak ada TV di dalam kemah. Kami pun bercengkerama sambil memanjakan mata melihat pemandangan alam yang sungguh magis.

Anak-anak menikmati pagi di balkon glamping (Foto : dokpri)
Anak-anak menikmati pagi di balkon glamping (Foto : dokpri)
Glamping di tepi situ Patenggang ini yang sangat berkesan bagi kami. Sebuah pengalaman unik bisa berkemah di tepi danau. Air danau sangat bersih. Kami pun bisa menyaksikan kabut yang datang dan kemudian pergi.

Meskipun ibarat kata kami hanya pindah tempat tidur, namun udara yang segar dan pemandangan indah memukau semakin menghangatkan kebersamaan kami. Pengalaman rasa yang sungguh berharga.

Langit senja di depan Keong Tent (Foto : dokpri)
Langit senja di depan Keong Tent (Foto : dokpri)

Golesat dan Teras Bintang

Dua malam glamping di Lakeside Rancabali, membuat kami bisa mengelilingi semua area. Kami juga mendapat voucher untuk naik perahu, golesat, dan jalan-jalan ke Teras Bintang.

Untuk naik perahu, saya ceritakan di artikel sebelumnya (klik di sini). Sedangkan, golesat merupakan permainan meluncur menggunakan semacam mobil mekanik tanpa mesin. Seru juga sih! Di sini harus tetap bermasker dan tidak boleh dilepas.

Bermain golesat bersama (Foto : dokpri)
Bermain golesat bersama (Foto : dokpri)
Setelah itu, kami menuju Teras Bintang. Tempat ini adalah gardu pandang di ketinggian untuk melihat situ Patenggang dan sekitarnya. Pemandangan di sini sangat menakjubkan. Kami pun dibuat "kenyang" setelah "kelaparan" piknik selama berbulan-bulan ini.

Dinamakan Teras Bintang karena tempat yang disusun dari kayu ini berbentuk menyerupai bintang. Areanya luas dan tentu saja instagramabel. 

Salah satu sudut Teras Bintang di foto dari teras diatasnya (Foto : dokpri)
Salah satu sudut Teras Bintang di foto dari teras diatasnya (Foto : dokpri)
Siang itu tak ada orang di sana. Hanya satu keluarga yang kemudian pulang. Karenanya kami tak hanya berfoto, tapi lebih lama duduk dan bercengkerama bersama. Udara segar ditambah angin semilir. Anak-anak riang karena berbulan-bulan hanya di rumah.

Hamparan kebun teh dilihat dari Teras Bintang (Foto : dokpri)
Hamparan kebun teh dilihat dari Teras Bintang (Foto : dokpri)

Panorama Alam yang Indah

Berhubung baru pertama kali kami menjelajah Ciwidey, maka kami terkagum-kagum dengan panorama alam yang indah. Selama ini liburan ke Bandung selalu ke arah Lembang atau Bandung Kota saja.

Rasanya seperti dapat "mainan" baru karena ternyata Ciwidey banyak tempat wisata yang menarik. Bagi saya, panorama alam Ciwidey ini sangat indah dan memikat hati.

Pemandangan kebun teh Rancabali di pagi hari. Ini hanya secuil keindahan alam Ciwidey (Foto : dokpri)
Pemandangan kebun teh Rancabali di pagi hari. Ini hanya secuil keindahan alam Ciwidey (Foto : dokpri)
Bayangkan, kita disuguhi pemandangan danau alam yang indah dan bersih, kemudian di kelilingi kebun teh hijau yang luas, dan di belakangnya hutan konservasi dan pegunungan. Bahkan kami sempat melihat burung rajawali terbang di angkasa! 

Hmmm... pokoknya paket lengkap! Rasanya worthed it jauh-jauh kesini. Cuti papanya anak-anak pun lebih berarti. 

Situ Patenggang di pagi hari (Foto : dokpri)
Situ Patenggang di pagi hari (Foto : dokpri)
Setelah kembali ke rumah, saya lihat fotonya bagus-bagus. Padahal semua foto asal jepret saja dengan kamera handphone. 

Namanya liburan keluarga harus bisa berkompromi dengan "pasukan" bawel yang tidak suka foto. 

Ah, Situ Patenggang memang keren dan memukau. Rasanya tak sabar ingin kembali ke Ciwidey lagi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun