Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Rupa-rupa Cerita dan Etika Berfoto Saat Liburan

2 Februari 2021   06:00 Diperbarui: 2 Februari 2021   06:14 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak itu saya tak pernah memotret apapun selama disana, terutama di tempat umum. Kapok diteriakin!

Dicurigai akan membawa kabur kamera

Cerita yang bikin keki ini terjadi saat saya dan suami liburan di Dubai. Malam itu kami jalan-jalan ke Burj Kalifa. Waktu itu Burj Kalifa ini baru saja selesai dibangun, namun masih belum terpakai. Masih banyak pekerja untuk finishing.

Melihat Burj Kalifa yang menjulang, tentu membuat kami takjub. Karenanya, kami ingin berfoto untuk sekedar kenangan. Waktu itu suami meminta tolong kepada sesama turis pengunjung. Kebetulan ada turis dari Asia.

Dengan baik, lelaki yang kami minta tolong itu memfoto kami. Setelah itu, suami menawarkan untuk gantian mengambilkan gambar mereka. Tak disangka, laki-laki ini bukan saja menolak tapi dengan gestur seolah takut kalau kamera berada di tangan akan diambil atau dilarikan. Mukanya mencerminkan ketakutan. "No.. no.. no.." ucapnya terburu-buru pamit pergi.

Kami pun tersenyum kecut. Mungkinkah wajah kami ini wajah yang mencurigakan? Namun, pada akhirnya kami berdua tertawa karena setelah kami perhatikan kamera orang tersebut sangat jadul dan ketinggalan jaman. Ah, sudahlah...

Semua barang saya disingkirkan

Kejadian ini saat kami di Merlion Park, Singapura. Kala itu saya membawa stroler dan tas barang. Tiba-tiba seorang perempuan muda mendorong stroller tersebut ke pinggir. Saya pun disuruh minggir. Melihat tingkahnya yang seolah mengatur itu, saya kebingungan apa maksudnya.

Sepertinya perempuan itu tidak terlalu fasih berbahasa inggris. Sama seperti saya hehe.. Yang saya dengar dia hanya menggumam tak jelas sambil menyingkir-nyingkirkan barang dan menyuruh orang menepi.

Setelah itu dia menuju ke tempat di ujung. Ternyata ingin berfoto! Saya pun tepuk jidat. Segitunya ingin berfoto, semua orang disuruh minggir.

Lucunya, berhubung sore itu ramai pengunjung, dia akhirnya menyerah. Mana bisa mengatur semua orang supaya dia dapat berfoto sesuai keinginannya? Foto ya foto saja, namanya tempat umum hehe...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun