Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jembatan Kaca dan Bentang Alam Buntu Burake

22 Januari 2021   06:00 Diperbarui: 22 Januari 2021   07:23 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya dan keluarga di agro Pango-pango (Foto: koleksi pribadi)

Tepat di bulan Desember di tahun yang sama, patung Yesus Memberkati dan jembatan kaca tersebut diresmikan presiden Jokowi. Tentunya sekarang sudah diperbolehkan. Hmm.. Suatu saat akan saya coba untuk uji nyali disini. Biasanya sih kalau ramai-ramai lebih berani hehehe...

Panorama alam di sekitar jembatan kaca (Foto: koleksi pribadi)
Panorama alam di sekitar jembatan kaca (Foto: koleksi pribadi)
Melihat Patung Yesus Memberkati dari Agro Pango-pango

Berhubung sudah siang dan terik, waktu itu kami pulang untuk makan siang. Sorenya, kami jalan-jalan ke hutan wisata agro Pango-pango. Disini kami menikmati indahnya hutan pinus dengan udara yang segar. Tak ada yang istimewa sebenarnya karena wana wisata ini sepi dan kurang greget.

Saya dan keluarga di agro Pango-pango (Foto: koleksi pribadi)
Saya dan keluarga di agro Pango-pango (Foto: koleksi pribadi)
Namun, traveling selalu membawa kejutannya sendiri. Jika siangnya kami melihat patung Yesus Memberkati dari dekat, ketika di agro Pango-pango kami dapat melihat patung tersebut dari jauh.
Dari agro Pango-pango, kami bisa melihat patung tersebut dengan jelas. Akan tetapi berbeda ketika melihat dari dekat, dimana patung terlihat tinggi dan besar. Dari agro Pango-pango, kami melihat patung Yesus Memberkati tak ubahnya seperti sebatang lilin putih yang kecil.

Patung Yesus Memberkati Dilihat dari Agro Pango-pango (Foto: koleksi pribadi)
Patung Yesus Memberkati Dilihat dari Agro Pango-pango (Foto: koleksi pribadi)
Di puncak agro Pango-pango, bentang alam luas indah dan penuh pesona. Saya merasa begitu kecil. Seketika itu juga saya hanyut dalam sebuah permenungan bahwasanya kita harus selalu rendah hati. Betapa sia-sianya sebuah sikap tinggi hati dan besar kepala karena sesungguhnya kita adalah manusia yang penuh dosa dan kelemahan.

Semilir angin di agro Pango-pango menghantarkan saya untuk merefleksikan kehidupan. Karena itulah perjalanan ke Tana Toraja kali itu selalu saya ingat dan membekas di hati. Tuhan telah hadir dan menyapa saya.

Travelling bukan saja sebuah perjalanan fisik tatkala manusia berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Namun juga perjalanan hati. Melalui keindahan alam kita bisa menemukan wajah Tuhan yang agung.

Salam hangat,

Cikarang, 22 Januari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun