Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menunggu Maafmu (Bagian Pertama)

10 Oktober 2020   06:00 Diperbarui: 10 Oktober 2020   07:12 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana aku kesepian dengan mengurus tiga bocah yang lagi aktif dan nyebelin? Bagaimana aku kesepian tatkala bisnis toko online-ku sedang merangkak naik? Bagaimana aku tidak nyaman dengan pasanganku yang setia dan sederhana ini? Huh.

Atau mungkin kalimat terakhir ada benarnya? Kubaca lagi kalimat itu : "....atau justru kamu sebenarnya belum selesai dengan dirimu sendiri." Ebuset, kisah lama itu sudah berakhir lama! Aku memang masih ingat. Namun siapa sih yang tidak ingat cinta pertama?

Cinta pertama akan dikenang hanya karena sensasi menjadi yang pertama. Tak peduli itu cerita manis atau pahit. Bukankah selalu ada luka dan cinta? Aku adalah salah satu orang yang percaya bahwa cinta selalu ada dalam setiap proses kehidupan manusia. Namun, aku bukan pemuja sebuah cinta pertama.

Aku mulai meracau. Ya, memang kisahku dengan laki-laki pertama ini mengambang. Dia menghilang begitu saja. Mungkin diterpa angin jarak jauh Solo-Jakarta. Meskipun yang kudengar setelahnya adalah karena perempuan manis yang bermulut tajam telah merebutnya dariku.

Bagiku waktu telah menyelesaikan kisahku dengan laki-laki itu secara sempurna. Dan waktu pun dengan sempurna telah membuatku lupa sama sekali kisah ini hingga setahun belakangan ini.

Sudahlah. Tafsir ngawur! Aku mencoba mencari artikel lain yang disajikan mbah Google. Duh, aku benar-benar melakukan kegilaan paling gila di pagi buta. Namun, jika kamu jadi aku, aku yakin kamu akan melakukan hal yang sama. Kamu akan berupaya untuk mengoyak rasa penasaran dari mimpi yang menyebalkan ini.

Artikel selanjutnya yang kubaca mengatakan setidaknya ada lima kemungkinan arti mimpi itu : kamu merindukannya, ada hal yang belum selesai, kamu mulai move on, dia merindukanmu, dan bunga tidur yang manis.

Dari kelima kemungkinan arti mimpi ini, paling masuk akal adalah dua poin terakhir : dia merindukanmu (cieeee...) dan bunga tidur yang manis. Bruh.

Dalam hal ini, aku tidak setuju dengan embel-embel manis untuk bunga tidur. Bagaimanapun, tak pantas untuk seorang perempuan yang sudah menikah tapi memimpikan laki-laki lain, meskipun itu mantan pacarnya. Bagiku tetap tak pantas apapun alasannya.

Kuteguk lagi air putih dari gelasku. Setelah itu aku tak dapat menahan tawaku. Bukan tawa bahagia atau sedih. Aku tertawa setan!!! Hahahaha... Ini benar-benar gila!

Tawa itu muncul spontan ketika pikiranku melayang membayangkan dia merindukanku. Entah apa yang merasuk ke jiwaku. Aku yakin seribu persen arti mimpiku adalah dia merindukanku dan bahkan dia menyesal meninggalkanku tanpa sebab. Hilang begitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun