Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumah Mbah Kasan

30 September 2020   06:00 Diperbarui: 30 September 2020   05:58 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi (Dok. Pribadi)

Aku bayangkan mbah Kasan menitikkan air mata di alam sana melihat rumahnya tak terurus. Hatinya sedih melihat bunga-bunga yang kini bersaing dengan semak-belukar.

Aku bayangkan dada mbah Kasan sesak melihat pintu rumah yang rapuh, tumpukan debu, barang berserakan di dalam rumah, mungkin juga radio kesayangan ikut mati karena debu.

"Sudahlah kesana aja. Yuk..." jawabku cepat tanpa menimbang ini dan itu lagi. Aku beranjak memanggil anak-anak untuk ikut serta.

Aku tak mau berpikir panjang. Aku ingin tetap datang ke rumah mertua meskipun beliau telah tak ada. Mungkin aku bukan menantu yang sempurna. Namun, setidaknya aku ingin membahagiakan Mama dengan caraku.

Biarlah Mama tetap tersenyum dalam tidur panjangnya. Rumahnya akan selalu kujaga dan tanamannya kupelihara. Itu saja.

Cikarang, September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun