"Sreeetttt...." suara derit pintu gerbang terbuka. Ada seseorang yang datang.
Perempuan itu terkejut. Dia berlari ke arah pintu depan. "Pak Pos! Semoga kali ini datang..." ucapnya dalam hati.
Pak Pos sibuk memasukkan beberapa surat ke kotak. Perempuan itu tersenyum dan berjalan menuju ke kotak pos.
Tak ada surat bersampul merah. Namun tangannya tetap meneliti tumpukan surat yang masuk. Tak juga ditemukan namanya di bagian depan amplop. Perempuan itu kemudian diam. Rasa kecewanya berlipat-lipat.
"Sudah tanggal segini, masa iya sih lupa nggak kirim? Apa sibuk banget di rig? Mana nggak pernah telepon.. kenapa ya?" tanyanya berulang dalam hati.
Pak Pos yang masih sibuk menata surat untuk dimasukkan kembali ke tas hitam yang ada di motornya. Pak Pos diam-diam memperhatikan perempuan itu.
"Sepertinya Mbak nunggu surat dari seseorang ya? Sabar mbak, besok saya kesini lagi. Semoga suratnya sudah sampai, " katanya ramah.
Perempuan itu terkesiap. "Ah, nggak papa kok Pak... Terimakasih, " sahutnya.
Pak Pos sudah berlalu. Perempuan itu semakin larut dalam kekecewaan. Buru-buru dia menuju ke kamarnya. Akhirnya dia duduk meringkuk memeluk kedua kakinya. Rasa kecewanya berubah perlahan menjadi kesedihan.
***
Dua hari lagi Natal tiba. Perempuan itu semakin kusut masai penampilannya. Keputus-asaan membuatnya kian tak berdaya. Dia ingin menyerah.