Khusus kuda poni, anak bisa naik mengelilingi taman dengan ditemani oleh petugas. Buat anak 2 tahun, naik kuda memberi pengalaman dan sensasi kebahagiaan tersendiri.
Buat saya, tempat ini cocok untuk stimulasi dan eksplorasi tumbuh-kembang anak. Semua indera akan terstimulasi disini. Pengenalan warna, motorik kasar dan halus, pengenalan bentuk, tekstur, dan sebagainya.
Ide Jendela Alam lahir dari Seorang Dokter Anak
Merujuk pada postingan di Instagram @jendelaalambandung, tempat ini diinisiasi oleh seorang dokter spesialis anak. Beliau adalah almarhum dr. Med. Kelly Munazar Surya Candra.
Orang biasa menyebut dengan dr. Kelly. Semasa hidupnya, beliau sangat mencintai anak-anak, merawat tumbuhan dan juga hewan. Cita-cita beliau adalah supaya anak Indonesia tumbuh menjadi anak yang sehat dan mampu belajar dari alam dan lingkungan hidup.
Hmmm... pantas saja Jendela Alam ini ramah anak. Desain sederhana tapi tertata apik, nyaman, dan luas. Atmosfernya sangat cocok untuk anak bermain dan belajar di alam. Sambil bermain, anak belajar mengenal dan melestarikan alam dan lingkungan.
Liburan jendela alam adalah liburan edukatif yang sederhana. Namun meninggalkan kesan di hati anak. Malah waktu itu anak-anak tidak mau pulang, padahal waktu sudah mendekati jam tutup.
Yang menarik lagi, kangkung si kakak sudah tumbuh besar sekarang. Iya, pulang dari Jendela Alam anak-anak diberi benih kangkung.
Esok harinya, bersama adiknya dia semangat menanam kangkung tersebut. Sekarang kangkung sudah tumbuh. Bermain di alam memang menyenangkan!
Selamat menyambut akhir pekan, Kompasianer!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H