"Itu kalau suaminya mau ke kantor?" tanya No.
"Iya. Jadi mbak Ruli itu mau mastiin benar nggak suaminya ke kantor. Tapi itu belum seberapa, Mas! Ada yang lebih parah lagi loh..."
"Apa? Bukain handphone suaminya?"
"Ih, itu mah biasa. Kalo kepoin handphone itu biasa, Mas. Kan aku juga gitu? hahaha "
Na tertawa lepas.
"Lha terus apa? katamu lebih parah?"
"Jadiii....mbak Ruli bayar sopir suaminya, rajin kasih uang tambahan supaya kalau suaminya terlihat mencurigakan, dia lapor ke mbak Ruli!"
"Ya.. kayak sinetron bener temanmu? hahaha. Jangan-jangan kebanyakan nonton sinetron itu!"
"Nggak lah.. kalau ini aku yakin bukan. Tahu nggak mbak Ruli juga bayar loh ke "mami-mami" klub malam langganan suaminya!"
"Suami mbak Ruli kan marketing jadi sering ketemuan klien di klub. Nah mbak Ruli kasih uang sama mami disana. Pesannya : tolong jagain suamiku. Jangan ada yang main sama suamiku! Dia sepertinya takut suaminya tergoda dan digoda. Gituuu..."
"Kok sampai segitunya? Bayar begituan kan tidak mungkin 50 ribu!"