Dulu saya sering melewati pinggiran kota Cirebon saat mudik ke Jawa Tengah. Pernah juga ke Kuningan yang tak jauh dari Cirebon. Tapi untuk benar-benar masuk ke kotanya, baru dua minggu kemarin (21/9).
Bermula dari iseng ingin mengajak anak-anak jalan yang lain dari biasanya, kami menghabiskan akhir pekan di Cirebon. Saya sendiri tertarik dan penasaran dengan kulinernya. Selama ini baru mencoba empal gentong. Ternyata pada saat googling, Cirebon punya banyak makanan khas dan legendaris.
Berhubung hanya Sabtu dan Minggu, tak semua kuliner bisa kami coba. Meskipun begitu, kami sudah puas mencoba beberapa kuliner. Hmmm.. setidaknya sudah tidak penasaran lagi, kira-kira begitu.
Berikut beberapa kuliner yang saya coba bersama keluarga:
1. Empal Gentong
Empal gentong H. Apud, itulah tujuan pertama kami siang itu. Tak susah untuk menemukan rumah makan ini, karena berada di jalan Tuparev yang masih di pusat kota. Rumah makan ramai dengan pengunjung.
2. Empal Asam
Saat melihat daftar menu di rumah makan, saya penasaran dengan empal asam. Seperti apa ya bentuk dan rasanya. Nah, setelah makanan datang saya baru tahu seperti apa empal asam. Jika melihat empal asam, kita akan langsung tahu bahwa empal asam adalah empal gentong versi tak bersantan.
Makanan khas Cirebon ini memang menggoda. Irisan daun bawang dan potongan tomat merah menggugah selera makan. Nah, buat yang sedang diet atau tak suka masakan bersantan, sebaiknya memesan empal asam ini.
Di rumah makan empal gentong, pasti tersedia menu sate daging. Sebenarnya hampir sama seperti sate pada umumnya. Hanya saja jika memesan empal gentong tanpa sate itu kurang afdol.
Nah, kalau kuliner yang satu ini memang membuat saya penasaran. Hari Minggu sepulang dari gereja, kami menuju ke rumah makan nasi jamblang yang sudah terkenal yaitu nasi jamblang Ibu Nur.
Sampai disana sudah ramai pengunjung. Aroma masakan sungguh menggoda. Beruntung pagi itu antrian tidak banyak. Nasi jamblang ini disajikan di atas piring yang dialasi dengan daun jati.Â
Aneka lauk tersaji lengkap dari menu ayam, daging, sampai seafood. Saya memilih cumi hitam, sate usus, dan pepes rajungan. Semuanya enak dan "nendang", terutama cumi hitamnya.
Awalnya iseng saya memesan es durian. Ternyata es durian di Cirebon itu berupa es krim ditambah dengan durian dan sedikit sirup.
Saya tak berharap banyak dengan duriannya, eh tak tahunya duriannya pun tidak mengecewakan. Es krimnya juga lembut. Pas banget dengan cuaca waktu itu yang panas.
Ketika saya bertanya kepada penjualnya dari mana durian tersebut. Katanya banyak memakai durian lokal, jika tidak ada maka didatangkan dari Lampung.
6. Nasi Lengko
Selain nasi jamblang, Cirebon punya kuliner nasi lengko. Biasanya selain empal gentong, rumah makan juga menawarkan menu ini. Setelah saya coba, nasi lengko ini mirip dengan nasi pecel. Beda di rasa sambal dan isi sayuran.Â
Memang pecel di tiap daerah punya "style" sendiri. Misalnya pecel di daerah Jawa Timur lebih pedas atau di Jawa Tengah lebih manis. Nah, kalau nasi lengko Cirebon sepertinya ditengah-tengah, tidak terlalu pedas dan tidak terlalu manis.
Berhubung liburan mengajak anak-anak, saya memilih menu ayam goreng. Meskipun terdengar menu biasa, tapi Cirebon punya rumah makan ayam goreng yang legendaris, yaitu ayam goreng Bahagia Hj. Sunarti.
Ayam goreng yang renyah dipadu dengan sambal yang tidak terlalu pedas menjadikan rumah makan ini cocok untuk makan bersama keluarga.
Ada yang tertarik mencoba?Â
(RR)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H