Sampai disana sudah ramai pengunjung. Aroma masakan sungguh menggoda. Beruntung pagi itu antrian tidak banyak. Nasi jamblang ini disajikan di atas piring yang dialasi dengan daun jati.Â
Aneka lauk tersaji lengkap dari menu ayam, daging, sampai seafood. Saya memilih cumi hitam, sate usus, dan pepes rajungan. Semuanya enak dan "nendang", terutama cumi hitamnya.
Awalnya iseng saya memesan es durian. Ternyata es durian di Cirebon itu berupa es krim ditambah dengan durian dan sedikit sirup.
Saya tak berharap banyak dengan duriannya, eh tak tahunya duriannya pun tidak mengecewakan. Es krimnya juga lembut. Pas banget dengan cuaca waktu itu yang panas.
Ketika saya bertanya kepada penjualnya dari mana durian tersebut. Katanya banyak memakai durian lokal, jika tidak ada maka didatangkan dari Lampung.
6. Nasi Lengko
Selain nasi jamblang, Cirebon punya kuliner nasi lengko. Biasanya selain empal gentong, rumah makan juga menawarkan menu ini. Setelah saya coba, nasi lengko ini mirip dengan nasi pecel. Beda di rasa sambal dan isi sayuran.Â
Memang pecel di tiap daerah punya "style" sendiri. Misalnya pecel di daerah Jawa Timur lebih pedas atau di Jawa Tengah lebih manis. Nah, kalau nasi lengko Cirebon sepertinya ditengah-tengah, tidak terlalu pedas dan tidak terlalu manis.
Berhubung liburan mengajak anak-anak, saya memilih menu ayam goreng. Meskipun terdengar menu biasa, tapi Cirebon punya rumah makan ayam goreng yang legendaris, yaitu ayam goreng Bahagia Hj. Sunarti.
Ayam goreng yang renyah dipadu dengan sambal yang tidak terlalu pedas menjadikan rumah makan ini cocok untuk makan bersama keluarga.