Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

5 Rekomendasi Tempat Wisata Keren di Tawangmangu, Karanganyar

8 September 2019   08:00 Diperbarui: 8 September 2019   08:11 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pucuk dicinta ulam tiba. Pepatah ini sungguh tepat menggambarkan sebuah kebetulan yang menyenangkan bagi keluarga kami di penghujung liburan panjang bulan Juli kemarin.

Ceritanya, si sulung sangat penasaran dengan segala hal terutama candi yang ada di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Rasa penasaran ini tak lain dan tak bukan adalah "hasil" dari membaca buku cerita Misteri Bukit Berkabut.

Foto : erlitapratiwi.com
Foto : erlitapratiwi.com
Buku cerita tersebut mengambil setting tempat di kota Solo dan Tawangmangu. Cerita tentang makanan khas, wisata, dan budaya sangat kental di buku tersebut. 

Pengenalan kota dan budaya Indonesia yang dikemas sangat apik dalam cerita misteri tersebut membuat rasa penasaran di hati anak saya. Dia terus bertanya : "Kapan ke candi Cetho? Kapan coba tengkleng Solo? Teh putih itu seperti apa ya?"

Nah, ternyata di pertengahan bulan Juli papanya mendapat undangan pernikahan rekan kantor di kota Solo. Cocok kan? Papanya mengambil cuti dan kami pun ikut diangkut ke Solo. Tentu saja kami ke Tawangmangu setelah acara resepsi selesai.

Perjalanan dari Solo menuju Tawangmangu memakan waktu hampir 1.5 jam. Hati lega tatkala gunung Lawu sudah terlihat di depan mata. Gunung dengan 3 puncak utama ini tampak gagah sekali. Pemandangan sekitar yang cantik dan menarik berhasil menenggelamkan rasa penat.

Hari sudah sore menjelang malam ketika kami tiba di hotel. Karenanya, petualangan kami lakukan esok harinya. Kami hanya punya waktu 1,5 hari untuk menjelajah Tawangmangu. Sayang sekali memang, tapi apadaya suami ada meeting penting di hari Selasa.

Meskipun hanya liburan singkat, tapi kesan mendalam kami rasakan sekeluarga. Berikut 5 rekomendasi tempat wisata yang sudah kami kunjungi :

1. Candi Sukuh


Candi Sukuh adalah tujuan pertama kami. Tatkala tiba di candi, kami terpesona dengan birunya langit dan indahnya hamparan pemandangan.

Dengan membayar tiket sebesar 7000 rupiah (termasuk untuk pinjam kain poleng/kampuh), kami memasuki areal candi. Lucunya, meski dikenakan tiket masuk, tak ada petugas yang melakukan pengecekan di pintu masuk candi.

Candi Sukuh (Foto : Dokumentasi Pribadi)
Candi Sukuh (Foto : Dokumentasi Pribadi)
Berada di ketinggian 1186 diatas permukaan laut membuat candi Sukuh ini tampak lebih eksotis. Si Sulung berlari-lari tak sabar ingin berada di candi utama yang mirip bangunan suku Maya di Meksiko dan atau suku Inca di Peru.
Pemandangan dari puncak candi Sukuh menyajikan bentang alam yang indah (Dokumentasi Pribadi)
Pemandangan dari puncak candi Sukuh menyajikan bentang alam yang indah (Dokumentasi Pribadi)
Meskipun sudah mengunjungi candi lain seperti Borobudur, Gedong Songo, Prambanan, Ratu Boko, namun mengunjungi candi Sukuh memberi pengalaman dengan nuansa lain. Bisa jadi karena bentuk candinya berbeda dengan candi Hindu atau candi Budha lainnya.

Beberapa relief di candi Sukuh (Dokumentasi Pribadi)
Beberapa relief di candi Sukuh (Dokumentasi Pribadi)
2. Tenggir Park


Destinasi ini merupakan destinasi wisata yang terhitung baru di Tawang Mangu. Sebenarnya tak masuk dalam daftar tempat yang akan kami kunjungi.

Semula berawal dari ibu-ibu dari Magetan. Seperti biasa saya berbasa-basi dengan sesama pengunjung ketika di parkiran candi Sukuh. Ternyata ibu tersebut pergi dengan rombongan karyawan tempat kerjanya.

Dengan antusias, ibu tersebut memberi tahu saya bahwa tak jauh dari candi ada Tenggir Park. "Bagus loh mba.. rugi kalau tidak kesana. Buat foto-foto bagus. Habis ini kesana aja. Cuma 5 menit ke atas situ, " katanya.

Saya pun jadi tertarik, dan akhirnya kesana. Dan memang dekat sekali dari candi Sukuh. Siang itu kami habiskan di Tenggir Park sebelum ke candi Cetho. Harga tiket sangat terjangkau, yakni 10.000 rupiah.

Tenggir Park (Dokumentasi Pribadi)
Tenggir Park (Dokumentasi Pribadi)
Tenggir Park merupakan perpaduan wisata alam dan wisata selfie yang digandrungi kaum muda jaman now. Taman bunga ini berada di dalam hutan pinus areal Tahura. Berbagai bunga warna-warni tertata apik di antara pepohonan yang tinggi menjulang di lereng hutan.

Beberapa spot selfie di Tenggir Park. Masih banyak lagi spot selfie yang menarik disana (Dokumentasi Pribadi)
Beberapa spot selfie di Tenggir Park. Masih banyak lagi spot selfie yang menarik disana (Dokumentasi Pribadi)
Udara segar dan pemandangan alam terasa lengkap dengan banyaknya spot selfie yang tak kalah cantik dan kreatif. Cocok sekali untuk wisata keluarga, anak muda, ataupun orangtua yang ingin sekedar "ngadem"

3. Candi Cetho

Candi ini adalah tujuan utama kami. Jalan menuju ke candi ini sangat menanjak curam. Candi Cetho merupakan bangunan dengan lokasi tertinggi yang berada di gunung Lawu. Karenanya, selain ketrampilan mengemudi juga dibutuhkan kendaraan yang prima.

Sepanjang perjalanan, kita akan dibius dengan pemandangan indah berupa hamparan hijau areal perkebunan, pertanian, dan perkampungan. Keren!

Sampai di candi, kami membayar tiket masuk sebesar 7000 rupiah. Setelah itu, kami menuju ke samping loket untuk mengenakan kain kampuh atau kain poleng sebagai bentuk penghormatan candi.

Bentang alam dilihat dari candi (Dok. Pribadi)
Bentang alam dilihat dari candi (Dok. Pribadi)
Sebelum mengenakan kain kampuh, saya ke toilet. Betapa kagetnya saya karena ternyata saya mendapat haid siang itu. Antara sedih dan kecewa menyatu di sanubari karena saya tak bisa masuk mengunjungi candi.

Sebagai informasi, candi Cetho juga merupakan tempat ibadah aktif untuk umat Hindu. Karenanya, untuk perempuan yang sedang haid tidak diperbolehkan memasuki areal candi.

Akhirnya, anak-anak masuk bersama papanya. Sedangkan saya hanya duduk menunggu di rerumputan jalur pendakian Lawu yang persis di sebelah kompleks.

Kompleks candi Cetho luas dan banyak undakan ( Dok. Pribadi)
Kompleks candi Cetho luas dan banyak undakan ( Dok. Pribadi)
Dari cerita suami dan anak-anak, semua menikmati kunjungan ke candi yang sering disebut sebagai candi "diatas awan" ini . Kedua anak kami bersemangat berjalan dan mendaki hingga puncak. Padahal kompleks candi ini luas, jalan pun sangat jauh dan menanjak. Setelah itu, masih ke Puri Dewi Saraswati.

Candi Cetho dan Puri Dewi Saraswati (Dokumentasi Pribadi)
Candi Cetho dan Puri Dewi Saraswati (Dokumentasi Pribadi)
Sore hari kami pulang dari candi Cetho. Hal yang paling lucu adalah ketika sampai di hotel, si kecil yang masih 2 tahun mencari-cari dimana kain kampuhnya. Rupanya dia senang memakai kain tersebut. Mungkin tidak menyadari kalau sebelum pulang sudah dilepas dan dikembalikan.

4. Ndoro Dongker Tea House


Sebelum kembali ke hotel, sore itu kami mampir di rumah teh Ndoro Dongker. Tempat ini memang menjadi salah satu tujuan kami. Dalam cerita Misteri Bukit Berkabut, tujuan anak-anak adalah liburan ke Tawangmangu dimana Budhenya mempunyai kebun teh dan rumah teh.

Ndoro Dongker Tea House, rumah teh di tengah areal perkebunan teh Kemuning (Dokumentasi Pribadi)
Ndoro Dongker Tea House, rumah teh di tengah areal perkebunan teh Kemuning (Dokumentasi Pribadi)
Nikmat sekali sore itu kami "ngeteh" dan makan dikelilingi hamparan kebun teh Kemuning. Rumah teh ini ditata klasik minimalis yang elegan. Interior dan dekorasinya sangat serasi dengan lokasi yang cantik.

Berbagai jenis teh bisa kita coba di rumah teh ini. Hanya saja harus sabar jika kesini karena sangat ramai pada saat weekend. Minggu sore atau hari biasa adalah pilihan waktu yang tepat.

Ndoro Dongker Tea House. Cocok untuk
Ndoro Dongker Tea House. Cocok untuk
Jika membaca cerita Misteri Bukit Berkabut, memasuki rumah teh ini seperti memasuki rumah teh Budhe. Saya menduga kemungkinan penulis buku tersebut terinspirasi dari rumah teh ini dalam menuturkan cerita hilangnya teh putih punya Budhe.

5. Rumah Atsiri


Esok harinya kami berencana jalan pagi di kebun teh Kemuning. Setelah itu ke Rumah Atsiri sebentar. Ternyata setelah dari kebun teh, si sulung ingin makan mie kuah di Ndoro Dongker Tea House lagi. Karenanya, saya berpikir untuk tidak mampir ke Rumah Atsiri dan langsung pulang. Apalagi Rumah Atsiri ini tidak ada dalam cerita Misteri Bukit Berkabut.

Tapi yang namanya anak-anak, maunya harus dapat semua. Dirayu untuk tidak ke Rumah Atsiri sangat susah. Dia tertarik dengan museum Atsiri (walaupun akhirnya tidak masuk). Akhirnya kami menyempatkan mampir ke Rumah Atsiri.

Rumah Atsiri (Dokumentasi Pribadi)
Rumah Atsiri (Dokumentasi Pribadi)
Benar-benar tidak menyesal  kami kesini karena tempat wisata hasil rebuilding pabrik atsiri ini bagus sekali. Desain interiornya, restoran, museum, laboratorium dan taman Atsiri-nya keren.
Restoran di Rumah Atsiri (Dokumentasi Pribadi)
Restoran di Rumah Atsiri (Dokumentasi Pribadi)
Dengan keterbatasan waktu, kami hanya sempat ikut tur taman Atsiri dan mencoba makanan dan minuman di restorannya.

Tur taman Atsiri sangat berkesan. Kami berkeliling taman yang asri sambil belajar proses destilasi dan mengenal tumbuhan penghasil minyak atsiri. Lewat tur ini, kita bisa tahu bedanya lavender dan lavendran, beda sereh wangi dengan sereh dapur, dan masih banyak lagi.

Destilasi dan enfleurasi (Dokumentasi Pribadi)
Destilasi dan enfleurasi (Dokumentasi Pribadi)
Dua jam di rumah Atsiri terasa sangat kurang, kami tidak ke museum dan laboratoriumnya. Saran saya, jika kesini luangkan minimal setengah hari supaya puas.

Ke depan, tempat wisata edukatif ini akan semakin menarik. Akan dibuat rumah spa dan ruang eksibisi terbuka. Pastikan mampir kesini ketika mengeksplor Tawangmangu, Karanganyar.

Sebenarnya masih banyak tempat wisata yang menarik di Tawangmangu. Bentang alam yang indah, peninggalan sejarah yang unik, dilengkapi dengan wisata edukatif dan spot instagramable menjadikan Tawangmangu tak mengecewakan untuk dikunjungi. Hmmm.. semoga nanti bisa kembali kesana lagi.

Selamat hari Minggu dan semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun