Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Liburan "Nyasar" ke Museum Gunung Merapi

8 Juli 2019   07:00 Diperbarui: 8 Juli 2019   07:01 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiket theatre ini hanya 2500 rupiah. Kami pun membeli dan segera menuju lantai 2 dimana theatre berada. Setelah kami duduk, tayangan film pendek tentang Merapi dimulai. 

Film ini semacam dokumenter tentang sejarah dan berbagai hal tentang gunung Merapi. Termasuk didalamnya pesan untuk bersahabat dengan alam. Bagus sekali untuk edukasi visual.

Museum yang Lengkap
Selesai menonton film, kami segera melihat-lihat museum. Kami memulai dari lantai 2 kemudian ke lantai 1. Kesan pertama yang kami rasakan, museum ini lengkap, edukatif, dan menarik terutama untuk anak-anak.

Yang menarik dari museum ini tentu saja informasi dan kupasan lengkap tentang gunung Merapi. Kita bisa melihat bagaimana Merapi bermetamorfosa pasca letusan dari tahun ke tahun. Hmmm.. Merapi tak pernah sama. 

Perunahan kubah lava Merapi saat letusan dari tahun ke tahun (Dok. Pribadi)
Perunahan kubah lava Merapi saat letusan dari tahun ke tahun (Dok. Pribadi)
Informasi-informasi di museum ini dituangkan detail dengan gambar, poster, figurin, dan juga video. Suasana belajar menjadi mengasyikkan! Tersedia juga alat peraga untuk mempelajari gempa bumi dan tsunami.

Anak-anak juga bisa mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang gunung api. Perkembangan teknologi seismogram dan cara pemantauan gunung api. 

Ilmu Pengetahuan dan teknologi tentang kebencanaan gunung api yang dikemas dengan cara menarik (Dok. Pribadi)
Ilmu Pengetahuan dan teknologi tentang kebencanaan gunung api yang dikemas dengan cara menarik (Dok. Pribadi)
Di lantai 1 bahkan ada juga benda-benda yang merupakan korban keganasan lahar Merapi. Saya pun  jadi membayangkan ketika Merapi meletus, semburan awan panas yang syarat material dan lahar panas atau dingin yang menerjang apa saja yang dilewatinya.

Merapi tak pernah ingkar janji. Foto-foto pasca erupsi (Dok. Pribadi)
Merapi tak pernah ingkar janji. Foto-foto pasca erupsi (Dok. Pribadi)
Terakhir yang kami amati adalah informasi mengenai upacara adat dan mitologi gunung Merapi. Ada pesan yang mendalam, yaitu bagaimana menyikapi mitologi tersebut dengan cara pandang yang modern.

Mitologi Merapi (Dok. Pribadi)
Mitologi Merapi (Dok. Pribadi)
Berkeliling MGM sebenarnya butuh waktu yang banyak. Namun apadaya saudara-saudara saya sudah menunggu di Merapi Park. Sampai di main hall ternyata masih ada miniatur gunung Merapi dengan ukuran besar (sebelumnya kami melewati mainhall dengan tergesa menuju theatre). 

Kita bisa melihat simulasi bagaimana erupsi gunung Merapi. Duh, kami nyangkut lagi karena menarik sekali untuk mencoba peraga ini. Waktu simulasi terjadi erupsi, miniatur gunung Merapi akan memperlihatkan puncak yang menyala merah dan mengeluarkan asap.

Miniatur gunung merapi di main hall. Perhatikan asap di puncaknya (Dok. Pribadi)
Miniatur gunung merapi di main hall. Perhatikan asap di puncaknya (Dok. Pribadi)
Puas melihat miniatur tersebut, kami masih berhenti tatkala melihat deretan patung yang ada di sebelah kanan. Ternyata patung-patung tersebut untuk mengenang jasa orang-orang yang meninggal dalam tragedi Merapi. Seperti kita tahu pada letusan 2006, ada 2 orang yang tewas meskipun berada di dalam bunker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun