Selesai misa, semua hadirin memberi ucapan selamat. Air mata menetes di pipi mempelai perempuan. Dia menangis sesenggukan.
"Eh, kok nangis? Ini hari bahagia, senyum dong..." kata teman-temannya menyemangati. Dia pun menghapus bulir air matanya dengan selembar tisu. Setelah itu tegar kembali. Albert menenangkan perempuan yang sudah sah sebagai istrinya itu. Betapa teman-teman mereka yang datang adalah orang-orang yang positif.
Setelah misa, ada acara makan bersama yang ditutup dengan doa. Teman-teman Albert berkumpul untuk menghibur kedua pengantin baru. Setidaknya pesta kecil-kecilan sebagai kenangan pernikahan mereka.
Anton dan Bella pamit pulang mendahului yang lain.
"Albert... pokoknya selamat ya! Bahagia selalu. Kami pulang dulu, rumah kami masih jauh. Maklum ya"
"Iya om... terimakasih sudah datang dan membantu kami. Nanti saling berkabar supaya kami bisa main ke rumah om."
"Oke.. Â oke... sampai ketemu!"
Anton melangkah diiringi Bella dan Alea. Sementara Albert dan istrinya, juga keluarga Ardi melambaikan tangan. Raut muka Albert lebih sumringah seolah buntalan beban sudah terambil dari pundaknya.
Bahagia selalu (mantan) frater!
***
"Ah, sukses juga kita jadi wali nikah!" Bella terkekeh-kekeh.