Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menggali Jejak Sejarah Benteng Somba Opu

23 Februari 2018   22:40 Diperbarui: 24 Februari 2018   10:29 6549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan di sebelah selatan benteng. Di balik tanggul tersebut adalah sungai Jeneberang (Dokumen Pribadi)

Peta Benteng Somba Opu (Dokumen Pribadi)
Peta Benteng Somba Opu (Dokumen Pribadi)
Material Penyusun Benteng

Di museum terdapat contoh material penyusun BSO, yaitu batu bata. Batu bata ini terbuat dari tanah liat, berbentuk segi empat panjang dengan berbagai ukuran: kecil, sedang, dan panjang.

Berbagai ukuran batu bata BSO (Dokumen Pribadi)
Berbagai ukuran batu bata BSO (Dokumen Pribadi)
Ternyata batu bata penyusun BSO tidak hanya polos tapi ada yang bermotif ragam hias. Ragam hias tersebut antara lain :

1. Daun

Ragam hias ini dibuat dengan teknik gores, ditemukan pada ekskavasi tahun 1989.

Batu bata ragam hias daun (Dokumen Pribadi)
Batu bata ragam hias daun (Dokumen Pribadi)
2. Lubang bersusun

Lubang bersusun ini merupakan Kutika (penanggalan). Bagi masyarakat Bugis-Makassar berfungsi sebagai petunjuk atau aturan untuk menentukan hari baik dan buruk untuk memulai suatu pekerjaan. Ditemukan pada ekskavasi tahun 1989.

Ragam hias lubang bersusun (Dokumen Pribadi)
Ragam hias lubang bersusun (Dokumen Pribadi)
Ragam hias lubang bersusun (Dokumen Pribadi)
Ragam hias lubang bersusun (Dokumen Pribadi)
3. Ikan

Dibuat dengan teknik gores (inside). Salah satu mata pencaharian orang Makassar dari dulu sampai sekarang adalah nelayan yang mencari ikan untuk memenuhi kehidupannya. Ditemukan pada ekskavasi tahun 1992.

Ragam hias ikan (Dokumen Pribadi)
Ragam hias ikan (Dokumen Pribadi)
4. Berbentuk jari-jari dan lubang yang menyerupai permainan dakon. 

Ragam hias ini dibuat dengan teknik tekan (terra). Ragam hias ini menunjukkan bahwa masyarakat Makassar di masa lalu sudah mengenal permainan ini. Ditemukan pada ekskavasi tahun 1989.

Ragam hias yang menyerupai dakon (Dokumen Pribadi)
Ragam hias yang menyerupai dakon (Dokumen Pribadi)
Rumah Adat

Selesai menggali info di museum, saya lanjutkan dengan berkeliling komplek. Terdapat rumah-rumah adat yang ada di Sulawesi. Ada rumah adat Toraja, Gowa, rumah labirina Ujung Pandang, rumah panggung terbuka, rumah adat Kabupaten Bulukumba, Baruga Somba Opu dan lain-lain. Boleh dikatakan sebagai "taman mini"nya provinsi Sulawesi Selatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun