Mohon tunggu...
malwa minnatul Maula
malwa minnatul Maula Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rahasia Gerakan Shalat Ditinjau dari Kesehatan

27 November 2022   21:01 Diperbarui: 27 November 2022   21:39 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat melakukan (gerakan) shalat, terdapat motivasi mendasar dalam diri kita bukan hanya secara spiritual berupa kebutuhan untuk mewujudkan segenap rasa syukur kita kepada Allah Swt, melainkan juga kesadaran mendalam akan kewajiban terhadap rukun shalat. 

Dalam keadaan seperti ini, timbulah ketenangan dalam pikiran dan hati yang nantinya diharapkan bermuara pada khusyu dan tumaninah. Kesadaran ini merupakan penyembuhan alami diri sendiri atau self healing, termasuk didalamnya menyeimbangkan metabolisme dan sistem kekebalan tubuh.

 Pemahaman gerakan shalat adalah sebagai berikut:

1. Berdiri tegak

Sikap berdiri dengan tegak dengam kaki yang menopanh seluruh berat badan. Dalam posisi seperti ini, maka tubuh berada dalam posisi anatomisnya. Selitih otot, tulang dan sendi berada dalam posisi pasif, sehingga timbullah relaksasi. 

2. Takbirotul Ihram

Pada saat kedua tangan atau lengan diangkat disisi kanan-kiri tubuh dalam takbir, maka otot-otot dada akan mengembang secara pasif. Dalam kondisi ini proses pembakaran (metabolisme) menjadi optimal, termasuk kerja organ-organ sistem kekebalan tubuh. Dengan masuknya udara (oksigen) secara optimal kedalam paru, maka kadar oksigen tubuh yang diangkut bersama sel darah merah untuk didistribusikan ke sel dan jaringan juga menjadi optimal. 

Sesudah mengucapkan takbiratul ihram , kedua tangan dilipat didada sedemikian rupa sehingga pergelangan tangan kanan diletakan diatas punggung tangan kiri serta telapak tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri. 

Dilihat dari manfaat kesehatan sikap tangan tersebut menyebabkan perasan cepat lelah atau nyeri pada kedua tangan sehingga pemusatan pikiran saat shalat akan tercapai secara maksimal. Selain itu posisi bersedekap yang juga dianjurkan Imam Abu hanifah ini bermanfaat sebagai pencegahan berbagai penyakit persendian seperti rematik. 

3. Ruku'

Derivasi dari gerakan ruku ini adalah posisi membungkuk disertai dengan wajah menghadap liris kedepan., maka ruas tulang belakang segmen leher sampai ekor membentuk posisi sedemikian rupa, sehingga kelengkungan tiap-tiap segmen berkurang. 

Dengan kata lain mendekati posisi melurus, keadaan ini menyebabkan serabut -serabut saraf tulang belakang mengalami reaksi, termasuk rangkaian saraf otonom yang berupa juluran seperti rantai di sisi luar kanan-kiri tulang belakang kita. Saraf otonom ini turunt serta beperan dalam mengatur irama kerja kerja organ didalam tubuh kita. Volume darah yang terkumpul dikepala (otak) akan lebih optimal dan lama saat wajah ditengadahkan dari posisi melihat titik sujud. 

4. I'tidal

Pada posisi ini membantu metabolisme otak dan jantung bekerja optimal. Oleh karena itu dalam i'tidal aliran darah yang tadinya terfokus dikepala ketika ruku ruku akan turun kenadan sesuai dengan gaya gravitasi. 

Gerakan takbir bersamaan dengan menegakan badan saat i'tidal, menyebakan stimulus pada cabant besar saraf dibahu -ketiak yang meryoakan cabang saraf yang melayani organ jantung, paru-paru, dan sebagian organ pencernaan. 

Dan pada saat mengangkat kedua lengan, paru-paru akan mengembang menyebabkan oksigen yang masuk meningkat. Saat kedua lengan bergerak turun untuk kemudian berada disamping kanan dan kiri badan, maka sisa pembakaran atau metabolisme yang bermuatan negatif dikeluarkan bersama dengan hembusan nafas. 

5. Sujud

Pada posisi ini terjadi perluasan pada ruas tulang leher, pinggang serta gerakan lentur dibagian ruas tulang belakang segmen dada. Gerakan sujud akan membuat otot menjadi kuat, paru-paru akan berkembang dengan baik dan dapat mengisap udara. Lutut yang membentuk sudut secara tepat memungkinkan otot-otot perut berkembang dibagian tengah. Menambah aliran darah kebagian atas tubuh terutama kepala serta paru-paru. 

6. Duduk diantara dua sujud

Pada posisi ini otot-otot pangkal paha yang didalamnya terdapat salah satu saraf pangkal paha besar  dan berada diatas tumit kaki yang berfungi sebagai penyangga. Selain itu gerakan ini akan membantu meregangkan cabang saraf tulang belakang segmen dada dan punggung bagian bawah serta pinggul. 

7. Tahiyatul akhir

Dalam posisi terkunci ini sirkulasi energi dihentikan karena tulang punggung dibengkokan dan pusat energi pada bagian bawah diantar dubur dan kemalian ditutup dengan ujung tumit. Dengan demikian sirkulasi energi yang mengalir dari tulang ekor, ke tulang punggung dan terus masuk ke otak dihentikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun