Misalnya, ketika kita ingin memilih antara ponsel A dan ponsel B untuk dibeli, kita dapat menggunakan waktu untuk melakukan penelitian tentang kedua ponsel tersebut dan mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing.Â
Oleh karena itu, ketika kita pergi ke toko untuk membeli, kita sudah tahu ponsel mana yang sebaiknya kita beli, daripada memilih secara impulsif.
Terakhir, active procrastination dapat membantu kita bekerja lebih efisien dan meningkatkan motivasi.Â
Bagi beberapa orang yang dapat bekerja baik di bawah tekanan, mengerjakan tugas dengan tenggat waktu yang mepet dapat menjadi keuntungan. Mereka akan menghabiskan lebih sedikit waktu dalam menyelesaikan pekerjaan dan lebih termotivasi ketika melakukannya.
Seperti yang sudah dikatakan di awal, jenis penundaaan yang dijelaskan di atas adalah active procrastination, bukan passive procrastination.Â
Passive procrastination, di mana seseorang tidak melakukan apa-apa, dapat menyebabkan kecemasan dan depresi serta berdampak buruk pada kinerja dan kesejahteraan.
Secara keseluruhan, teks menyatakan bahwa active procrastination memiliki banyak manfaat untuk para mahasiswa.Â
Namun, penulis juga menegaskan bahwa ini tidak berarti kita harus mendekati tenggat waktu dalam mengerjakan tugas, karena itu bisa membawa dampak buruk.Â
Sebagai gantinya, dengan cara yang bijaksana, active procrastination dapat membantu kita meningkatkan efisiensi, kreativitas, dan kemampuan pengambilan keputusan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H