Dokpri foto gabungan Suharyanto
Pergi ke kantor naik kereta siapa takut..., Sebutan kereta dalam tulisan ini adalah istilah lain dari kereta api, Kereta Rel Listrik (KRL), Kereta Commuter Line (KCL).Â
Ngomongin kereta api bagi saya sudah tidak asing lagi transformasi dari masa ke masa sudah saya alami sejak masih SD sampai sekarang bekerja dan saya dulu adalah bagina dari Anker (Anak kereta) atau Roker (Rombongan kereta).Â
KCL saat ini merupakan moda transportasi yang utama di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Sejarah awal kereta rel listrik pertama kali dimulai pada tahun 1923 pada lintasan Tanjungpriok-Meester Cornelis (Jatinegara) dan sejak tahun 1927 pertama kalinya di Batavia sudah terlihat kereta rel listrik di Batavia.Â
Transformasi Kerata Api Indonesia yang terakhir adalah pada tahun 2017 dengan ditetapkannya Kereta Commute Line (KCL) sebagai moda transportasi di wilayah Jabodetabek dengan Visi Menjadi solusi ekosistem transportasi urban terbaik di Indonesia. Tagline yang digunakan oleh KAI saat ini adalah Adaptif, Solutif, Kolaboratif untuk Indonesia
Slogan Adaptif, Solutif, Kolaboratif untuk Indonesia merupakan slogan yang benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang bepergian dengan kerata termasuk pergi bekerja dengan naik kereta.
Cerita naik KCL hari ini (24/10) Alhamdulillah sungguh mengasikan. Â Segala sesuatunya harus disyukuri, walaupun masih belajar bersyukur. Hari senin biasa hari yang penuh kehebohan, kuatir kesiangan, jalanan macet sama kendaraan sepeda motor dan mobil, belum lagi sekarang ini banyak perbaikan di jalan, entah itu saluran air, kabel listrik, kabel telepon dan masih banyak lagi teman-temannya (hehe ini mah keluh kesah ya...), Â lalu solusinya apa dong?, gampang banget, Â berangkatnya harus lebih awal.Â
Buat saya yang tinggalnya di Pondok Rajeg Cibinong dan kantornya di Salemba Jakarta Pusat dengan jarak tempuhnya kurang lebih 35 km, bisa memakan waktu 1-2 jam.Â
Strateginya adalah berangkatnya dari rumah paling tidak jam 05.10 wib agar tepat waktu sampai di kantor, ya paling ga masih ada waktu buat nongkrong di bawah pohon di starlingnya bu Siti.
Senin pagi ini semuanya sudah ok loh persiapannya, selesai sholat subuh dan sarapan masih sempet geser-geser lemari. Jam menunjukkan pukul 05.00 wib saatnya bersiap untuk berangkat, eh ternyata rencana tinggal rencana, strategi boleh jitu tapi implementasinya bisa ga sesuai loh...yang biasa jemput saya belum ada kabar padahal sudah pukul 05.05 wib, hati ini mulai menduka-duku sepertinya bakalan terlambat nih yang jemput, benar saja setelah komunikasi melalui WA yang jemput masih di jalan.Â