Alhamdulillah, subuh, pagi ini 1 Syawal 1444 H setelah menunaikan kewajiban sholat subuh di Masjid Almuhajirin  dapat menikmati teh hangat yang disapkan oleh istri terkasih Muliati.  Masjid Almuhajirin di komplek Dephan Pondok Rajeg Asri merupakan masjid yang Asri dan boleh dibilang bagus dibangun sekitar tahun 1998.Â
Dibawah kepemimpinan ketua DKM pak H. Sunarto, Masjid ini banyak mengalami kemajuan baik dari syiar kerohanian maupun pembangunan Fisik dan fasilitas lainnya. Tahun lalu, DKM Masjid dapat menggalang dana untuk pembelian mobil ambulan, dan tahun ini sudah dialokasikan dana sebesar kurang lebih 80 juta untuk pembelian karpet masjid.Â
Semua dana berasal dari uang infaq jemaah masjid. Solat Idul Fitri dengan imam ustad Asep Rahman dan  Khotib Ustad Dr. Ibrahim Sueb. Selesai sholat Ied, Jemaah masjid Almuhajirin mengadakan silaturahmi dengan saling berjabat tangan.
Hari Lebaran
Hari lebaran kali ini, 1 syawal 1443 atau bertepatan dengan 2 Mei 2022, sedikit berbeda, di rumah kedatangan tamu, ponakan saya, Â Bambang dan istrinya yang bernama mbak Ani, dan kedua anaknya Radhit dan Liyana. Bambang dan keluarga tinggal di Blitar dan bekerja di UPT Perpustakaan Bung Karno. Bambang merupakan Anak dari Yu Sri IKS (Almarhumah).
Saya, Suharyanto merupakan anak ke empat dari tujuh bersaudar, menikah dengan Muliati M dan mempunyai tiga orang anak Afif (baru saja lulus siding S1 Ilmu komputer di Universitas Guna Darma. Afifah, sedang kuliah di Universitas YARSI, Progrram Studi Ilmu  Perpustakaan, semester 5. Aqilah kelas 6 SD. N Kalimulya 1.
Ibu saya bernama SKN binti Sunu dan bapak saya bernama Sumarto Siswomihardjo bin Taslim (meninggal tahun 2014). Kakak saya, Yu Sri (Almarhumah), Yu Tami, dan  Mas Totok.Â
Adik saya, Drajat Sulistiono (baru saja meninggal 12/04 Â dan mempunyai satu orang putri yang bernama Rara), Sulistyowati (almarhumah) dan mempunyai dua orang anak, Alif dan Aqil keduanya tinggal di Blora , dan Lia mempunyai tiga orang anak Ibnu, Dika, Slawa. Â Ika Sri Lestari mempunyai dua orang anak, Bambang dan Sari.Â
Yu  menikah dengan Sartim (seoarang guru) dan mempunyai tiga orang anak, Ivan, Anggi, dan Agung. Mas Toto mempunyai enam orang anak, Kiki, Linda, Safiq, Habil, Aslam dan Devto.Â
Adik saya Lia menikah dengan Endang, dan mempunyai tiga orang anak Ibnu, Dika, dan Salwa. Â Alhamdulillah, Mama masih diberikan kesehatan, sehingga saya dan keluarga dapat merasakan kebahagiaan sekaligus dapat sungkem ke Mama untuk mohon maaf atas segala khilaf dan salah.
Alhamdulillah bisa sungkem ke Mama dan saling bermaafan dengan semua keluarga Sumarto.
Cerita Bukber
Alhamdulillah, pada 30 April 2022 atau 28 Ramdhan 1443 H keluarga Sumarto dapat bersilaturahmi, sekaligus buka bersama. Silaturahmi dan bukber diadakan di rumah saya di Perum Dephan Pondok Rajeg, Cibinong Bogor. Hadir dalam silaturahmi dan bukber,
1. keluarga Pakde Sartim (sebutan untuk Mas Sartim) dan Dewi Utami bersama Anggi dan putrinya Azka.
2. Keluarga Om Endang (sebutan untuk Endang, suami dari adik saya Ragilia, bersama anak-anaknya Ibnu, Dika, dan Salwa. Saat ini Om Endang dan keluarga tinggal di Salatiga.
3. Keluarga Almarhum Sri Lestari dan Surono, yaitu Bambang, istri, dan anaknya Liyana dan Radhit. Sari, suaminya, dan anaknya Yasna.
4. Anaknya Almarhumah Sulis, Alif,.saat ini bekerja di Jakarta, dan akan pulang ke Blora..Alif mempunyai adik namanya Aqil.
Selamat jalan, Drajat Sulistyono, adiku tercinta.
Selasa Dini hari pukul 02.00 wib (12 April 20022), telepon hp istriku, Muliati berdering, ada panggilan masuk dari istrinya Jajat (panggilan dari nama adiku Drajat Sulistyono).di Malang. Â
Percakapan telepon mengabarkan kondisi Jajat yang sedang dirawat di rumah Sakit dalan kondisi kritis dan masuk ke ruang ICU. Berita ini juga sudah ada di WAG family Soemarto yang disampaikan oleh istrinya Jajat.
Selepas mendapat kabar tersebut, saya berkomunikasi dengan Yu Tami dan Dik Lia untuk keberangkatan ke Malang. Diputuskan kami berangkat ke Malang dengan jalur darat menggunakan mobil, yang berangkat ke Malang, saya, yu Tami dengan suami (mas Sartim), dik Lia dengan suami (dik Endang), juga ikut Azka putrinya dari Anggi.
Keberangkatan kami dari Pondok Rajeg sekitar pukul 08.00 wib. Alhamdulillah sepanjang perjalan berjalan lancar tanpa hambatan. Dalam perjalan kami sekitar pukul 16.00 wib, kami semua mendapatkan kabar kondisi Jajat semakin kritis. Dan kabar duka, adik saya tercinta meninggal pukul 16.17 wib.Â
Dan sepanjang sisa perjalanan kami berkoordinasi untuk pengurusan jenazah, dan diputuskan untuk dimandikan secepatnya.
Setibanya di rumah duka, kami melihat wajah dan mendoakan Jajat, juga mengucapkan duka ke istrinya, serta menenangkan Rara, putti Almarhum semata wayang dari istri yang sebelumnya. Lalu kami berembuk dengan keluarga dan warga dan diputuskan untuk dimakamkan secepatnya dengan berbagai pertimbangan.Â
Kurang lebih pukul 23.30 wib, jenazah dilepas, dibawa  dan di makamkan. Selamat beristirahat adiku, Insya Allah Husnul Khotimah, dilapangkan diluaskan kuburnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H