Selepas mendapat kabar tersebut, saya berkomunikasi dengan Yu Tami dan Dik Lia untuk keberangkatan ke Malang. Diputuskan kami berangkat ke Malang dengan jalur darat menggunakan mobil, yang berangkat ke Malang, saya, yu Tami dengan suami (mas Sartim), dik Lia dengan suami (dik Endang), juga ikut Azka putrinya dari Anggi.
Keberangkatan kami dari Pondok Rajeg sekitar pukul 08.00 wib. Alhamdulillah sepanjang perjalan berjalan lancar tanpa hambatan. Dalam perjalan kami sekitar pukul 16.00 wib, kami semua mendapatkan kabar kondisi Jajat semakin kritis. Dan kabar duka, adik saya tercinta meninggal pukul 16.17 wib.Â
Dan sepanjang sisa perjalanan kami berkoordinasi untuk pengurusan jenazah, dan diputuskan untuk dimandikan secepatnya.
Setibanya di rumah duka, kami melihat wajah dan mendoakan Jajat, juga mengucapkan duka ke istrinya, serta menenangkan Rara, putti Almarhum semata wayang dari istri yang sebelumnya. Lalu kami berembuk dengan keluarga dan warga dan diputuskan untuk dimakamkan secepatnya dengan berbagai pertimbangan.Â
Kurang lebih pukul 23.30 wib, jenazah dilepas, dibawa  dan di makamkan. Selamat beristirahat adiku, Insya Allah Husnul Khotimah, dilapangkan diluaskan kuburnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H