Hobi menulis yang saya tekuni dan kini sudah mulai diikuti adik saya menjadikan kami lebih suka menggunakan kartu non tunai karena seringkali kami menerima hadiah lomba atau honor penulisan melalui transfer rekening. Kegiatan non tunai membuat yang jauh menjadi dekat, yang rumit menjadi lancar, dan sebagainya. Sehingga dapat disebut pula kalau transaksi non tunai di Indonesia dari kita, oleh kita, dan untuk kita.
Dari kita artinya, gerakan non tunai ialah sesuatu yang dapat kita upayakan, berasal dari dalam diri kita, kebiasaan kita yang mulai hari ini dapat kita bangun. Oleh kita artinya gerakan nasional ini dibuat memang lah atas dasar kebutuhan hidup kita. Sedangkan untuk kita ialah gerakan non tunai menjadi suatu yang bermanfaat bagi kita semua. Baik itu dalam kegiatan yang lebih praktis dan efisien. Kegiatan non tunai juga menghindarkan kita dari berbagai macam kegiatan jahat seperti pencurian, perampokan, pencucian uang, dan sebagainya.
Sikap Kita Seharusnya?
Tinggal bagaimana kita menempatkan kegiatan non tunai itu dalam kehidupan kita. Apakah kita hanya akan menjadi generasi tertinggal? Mungkinkah kita hanya akan menjadi penonton bagi bangsa lain yang telah maju memanfaatkan ajang non tunai dalam kehidupan sehari-hari mereka, yang secara langsung itu begitu memudahkan bagi rakyat maupun bertujuan fiskal bagi kemajuan bangsanya? Ah, rasa-rasanya terlalu naïf jika kita hanya sibuk menjadi penonton dan seringkali hanya berkomentar. Setidaknya kita dapat menjadi Duta Non Tunai bagi generasi sebelumnya yang “mungkin” masih belum akrab dengan kartu kredit atau segala macam fasilitas non tunai lainnya.
Mari kita tanamkan dan lakukan, bahwa Transaksi Non Tunai ialah dari Kita, Oleh Kita, dan Untuk Kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H